China Jawab Rumor Keterlibatan dalam Kudeta Militer di Myanmar

Selasa, 16 Februari 2021 – 22:15 WIB
Suasana Kongres ke-19 Partai Komunis Tiongkok. Foto: AP

jpnn.com, YANGON - Duta Besar China untuk Myanmar Chen Hai menepis rumor yang beredar di media sosial tentang keterlibatan negaranya dalam kudeta militer Myanmar dengan menyebutnya sebagai tuduhan yang benar-benar tidak masuk akal.

Dalam wawancara dengan media lokal yang diunggah dalam laman Facebook kedutaan, Selasa, Chen mengatakan bahwa China mempertahankan "hubungan baik" dengan militer maupun pemerintah sipil yang berkuasa sebelumnya.

BACA JUGA: Pebisnis Myanmar Tolak RUU Baru Kreasi Junta Militer

Ia menambahkan bahwa gejolak politik di Myanmar saat ini bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh China.

Beberapa unjuk rasa terhadap kudeta yang menarik ratusan ribu orang turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir telah terjadi di luar Kedutaan Besar China di Yangon, dan pengunjuk rasa menuduh Beijing mendukung junta militer.

BACA JUGA: Investigator PBB Pegang Setumpuk Bukti Kekejaman Militer Myanmar

Duta besar itu menyebut rumor yang beredar di internet tentang pesawat yang membawa personel teknis dan pasukan China ke Myanmar adalah tidak masuk akal, dan mengatakan bahwa pesawat itu merupakan penerbangan kargo reguler yang mengekspor barang seperti makanan laut.

Dia mengatakan China tidak diberitahu sebelumnya tentang perubahan politik di Myanmar. Meski begitu, Beijing berharap semua hal berjalan dengan baik, ketimbang melihat negara tersebut menjadi tidak stabil atau bahkan jatuh ke dalam kekacauan.

BACA JUGA: Ogah Dukung Rezim Militer, USAID Salurkan Bantuan Langsung ke Rakyat Myanmar

"Banyak negara dalam transisi mengatasi kesulitan dan tantangan melalui upaya mereka sendiri, dan mengeksplorasi jalur pembangunan yang sesuai dengan keadaan mereka sendiri," kata Chen.

China secara tradisional dipandang dengan kecurigaan di negara tetangga Myanmar, di mana negara itu memiliki kepentingan ekonomi dan strategis yang signifikan dan sering mendukung posisi Myanmar melawan kritik Barat.

Sementara negara-negara Barat mengutuk keras kudeta 1 Februari, China lebih berhati-hati dan lebih menekankan pada pentingnya stabilitas.

China tetap menyetujui pernyataan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan tahanan lainnya, dan menyuarakan keprihatinan atas keadaan darurat. (ant/dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler