jpnn.com, MADRID - Inggris menyatakan dukungan atas upaya Indonesia dalam pencapaian National Determined Contribution (NDC).
Hal ini disampaikan oleh Claire O’Neill Perry selaku Presiden UNFCCC COP 26 dari Inggris dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri LHK Alue Dohong, pada Sabtu (7/12) di Madrid, di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim.
BACA JUGA: Gubernur Jatim Mengaku Sudah Lama Jatuh Cinta Pada Menteri Siti
Inggris sendiri diketahui akan menjadi tuan rumah COP 26 yang akan digelar di Glasgow pada 9-19 November 2020, yang akan bekerja sama dengan Italia.
“Saya atas nama Kerajaan Inggris sangat mengapresiasi upaya Indonesia dalam merestorasi dan merehabilitasi gambut serta upaya untuk mencapai pengelolaan sawit berkelanjutan dalam rangka penurunan emisi dari sektor lahan,” ujar Perry.
BACA JUGA: Mau Jadi Jutawan? Yuk Taman Pohon Kacang Termahal di Dunia dari KLHK
Sebagai Presiden COP26, Inggris akan menggelar acara Pre-COP dan mengundang negara-negara yang memiliki ambisi besar dalam menurunkan emisi, termasuk Indonesia.
Terkait dengan undangan tersebut, Wamen LHK menyatakan bahwa Indonesia bersedia hadir di Pre-COP tersebut sekaligus untuk menunjukkan capaian Indonesia dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
BACA JUGA: Manggala Agni KLHK Dapat Apresiasi dari Gubernur Sumatera Selatan
Terkait dengan upaya penurunan emisi di sektor lahan dan energi, Inggris menawarkan bantuan teknis dan finansial ke Indonesia untuk merestorasi gambut dan melakukan transisi energi dari penggunaan batubara ke energi baru dan terbarukan.
Wamen LHK pun menyambut baik tawaran Inggris ini dan akan menggunakan kesempatan kolaboratif ini untuk meningkatkan capaian NDC.
“Indonesia yang memiliki lahan gambut tropis terbesar di dunia sangat berkepentingan dengan kelestarian pengelolalannya dan gambut menjadi faktor penting dalam upaya pencapaian NDC serta peningkatan NDC Indonesia,” kata Wamen LHK.
Wamen LHK juga menyatakan keyakinannya bahwa negara-negara berkembang akan dapat mencapai NDC-nya, terutama jika mendapatkan bantuan dari negara-negara maju.
Pemerintah Inggris menyambut baik usulan Indonesia untuk menjadikan COP-26 sebagai ajang untuk membahas lebih lanjut isu Blue Carbon mengingat COP-25 saat ini dinyatakan sebagai Blue COP oleh Pemerintah Chile. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan