Inggris Lockdown, Begini Nasib Lanjutan Liga Premier

Minggu, 01 November 2020 – 19:15 WIB
Pemain Manchester City Raheem Sterling melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama ke gawang Real Madrid, di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Jumat (7/8/2020).(Pool via REUTERS/OLI SCARFF)

jpnn.com, INGGRIS - Inggris kembali memberlakukan lockdown akibat pandemi virus Corona (COVID-19).

Namun, lockdown tidak berimbas pada pelaksanaan lanjutan laga Liga Premier musim 2020/21.

BACA JUGA: Koeman Datang, Messi Bertahan, Barca Tetap Alami Awal Terburuk!

Perdana Menteri Boris Johnson memastikan Liga Premier tetap akan berlangsung.

Kasus virus corona telah meningkat dengan sangat cepat di Inggris beberapa pekan terakhir.

BACA JUGA: Hajar RB Leipzig 5-0, Manchester United Telah Menemukan Ritmenya Kembali

Negara tersebut melaporkan rata-rata lebih dari 20.000 kasus baru perhari selama 10 hari terakhir.

Merespons pertumbuhan 'gelombang kedua' virus tersebut, Boris Johnson mengumumkan dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (waktu setempat) bahwa Inggris akan memberlakukan kembali lockdown secara nasional.

BACA JUGA: Hajar Marseille, Guardiola Yakin City Telah Bangkit

Hal tersebut berarti akan menutup bisnis yang dianggap tidak esensial dan membatasi pergerakan populasi dalam upaya mengurangi penyebaran virus corona.

Kompetisi teratas Inggris menjadi korban pandemi pada Maret lalu, ketika musim 2019-20 ditangguhkan selama hampir empat bulan, sebelum dilajutkan kembali dengan Liverpool sebagai juaranya.

Namun, Johnson menegaskan kompetisi musim ini tidak memiliki risiko tindakan serupa.

"Saya bisa mengatakan ya untuk Liga Premier Inggris, saya pikir, bersama otoritas," kata PM tersebut kepada wartawan saat mengumumkan aturan lockdown baru yang dikutip Goal.

Pemberlakuan lockdown terbaru akan mulai dijalankan pada Kamis (waktu Inggris) sampai 2 Desember.

Menteri Digital, Budaya, Media dan Olahraga, Oliver Dowden membenarkan bahwa aktivitas olahraga divisi atas tidak akan terpengaruh dengan pemberlakuan baru tersebut.

"Perubahan berarti orang harus bekerja dari rumah bila memungkinkan," jelas Dowden di Twitter.

"Namun, bila tidak memungkinkan, perjalanan ke tempat kerja akan diizinkan - misalnya, ini termasuk (tetapi tidak lengkap) olahraga elite yang dimainkan secara tertutup, produksi film & TV, pekerja telekomunikasi."

Selain Liga Premier Inggris, beberapa divisi teratas Eropa telah mengambil langkah dalam menghadapi kasus yang meningkat di penjuru benua tersebut.

Ligue 1 Prancis akan terus berlanjut, seperti halnya Bundesliga, meskipun otoritas sepak bola Jerman telah mengeluarkan larangan baru bagi suporter yang menghadiri pertandingan demi mengurangi risiko infeksi.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler