Ingin Buktikan Tak Ada Diskriminasi Lagi di Medan

Kamis, 20 Mei 2010 – 22:40 WIB
Sofyan Tan. Foto : Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA - Calon Walikota Medan, Sofyan Tan, mengharapkan Pilkada Medan bisa menjadi bukti tidak ada lagi sikap diskriminatif berbau Suku, Agama dan Ras (SARA) di kalangan masyarakat ibukota Sumatera Utara ituMenurut Sofyan, Pilkada Wako Medan menjadi test case tentang sejauh mana masyarakat Medan menerima keberagaman tanpa harus membeda-bedakan suku ataupun agama pemimpinnya.

“Saya bukan muslim, tapi pendukung saya terbanyak dari kalangan muslim

BACA JUGA: Pentolan Tim Anas Nyebrang ke AM

Bahkan saya menang di sejumlah kantong muslim
Saya bersyukur karena tidak ada orang yang mencibir atau mengatakan saya orang Tionghoa, walaupun saya memang Tionghoa

BACA JUGA: Kubu AM Bantah Karantina DPC

Kalau saya terpilih di Medan dalam pemilihan putaran kedua Juni nanti, berarti kita tidak rasis lagi,” ujar Sofyan saat berkunjung ke kantor Jawa Pos National Network (JPNN), Gedung Graha Pena, Jakarta, Kamis (20/5) petang.

Sofyan pun merasa bangga karena bisa berpasangan dengan muslimah bernama Neli Armayanti
Neli merupakan mantan Ketua KPU Kota Medan periode lalu

BACA JUGA: Akhirnya, MA Berani Deklarasikan Diri

“Kami ini pasangan ganda campuran pelangi,” ujar Sofyan lantas tertawa lepas.

Sofyan yang didampingi tim suksesnya mengatakan, dirinya sebenarnya tidak pernah bermimpi menjadi walikota Medan"Tetapi saya maju karena panggilan untuk mengabdi kepada bangsa yang lebih besar lagi,” beber Sofyan.

Lebih lanjut Mantan Ketua Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) itu berjanji untuk menjadi pemimpin yang baikBahkan jika sampai melakukan korupsi, nyawa pun akan dipertaruhkan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu“Kalau korupsi, saya siap digantung,” ucapnya.

Sofyan adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia MedanSofyan yang lolos ke putaran kedua pada Pilwako Medan itu juga dikenal intensif membantu masyarakat kecil di Medan dan sekitarnya“Saya memilih menjadi dokter masyarakat daripada dokter medisBersama Perguruan Sultan Iskandar Muda, kami sudah meluluskan 10 ribu alumni yang banyak menjadi orangSekolah ini berhasil mengadopsi sekitar 1.700 anak asuh dari keluarga tidak mampu, dimana sebagian besar telah bekerja di sejumlah perusahaan yang dimiliki orang tua asuh mereka,” tukasnya.

Sofyan mencontohkan, dirinya melakukan kegiatan kemanusiaan membantu semua kalangan dan agama“Pasca tsunami 26 Desember 2004 di Aceh lalu disusul di Nias, saya menemukan warga yang harus diamputasi kakinyaWarga tersebut mengaku senang karena kakinya diobati dan diberi kaki palsuWarga yang menerima kaki cantik itu jumlahnya lebih 41 orang,” bebernya.(gus/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Marzuki Mulai Kampanye Terbuka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler