jpnn.com - KETAPANG - Kabupaten Ketapang merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar di Kalimantan Barat. Bahkan, mereka siap menjadi lumbung padi nasional. Karena itu, puluhan ribu hektare (ha) lahan untuk pertanian pun sudah disiapkan. Pengembangan tanaman pangan modern juga mulai dikembangkan.
Meski sebagian wilayah kabupaten paling selatan di Kalimantan Barat tersebut menempati wilayah pesisir, sebagian lainnya juga merupakan lahan gambut. Luas Ketapang yang mencapai sekitar 3 juta ha hampir dikuasai dua sektor industri besar. Yakni, perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.
BACA JUGA: Bekuk Bandar Sabu, Nyaris Bentrok dengan Warga
Berdasar data Badan Pertanahan Nasional cabang Ketapang, izin untuk perkebunan kelapa sawit hampir mencapai 1 juta ha. Hal tersebut membuat masyarakat Ketapang berbagi wilayah untuk bertani. Tetapi, pemerintah yang sadar akan semakin berkurangnya lahan untuk pertanian pangan berupaya menghentikan izin perusahaan kelapa sawit. Baik izin baru maupun izin perluasan lahan.
Bupati Ketapang Henrikus bertekad mengembangkan wilayah yang tersisa dari izin perkebunan kelapa sawit dan tambang. Daerah tersebut rencananya digunakan untuk pertanian rakyat.
BACA JUGA: Harga Turun, Petani Karet Menjerit
Salah satunya tanaman pangan. “Tidak ada lagi izin untuk sawit. Tetapi, kalau untuk tanaman pangan, silakan,” kata Hendrikus.
Bahkan, Pemda Ketapang telah menyiapkan sekitar 100 ribu ha tanah yang akan dijadikan lahan pertanian tanaman pangan, yaitu padi. Ketapang yang sudah melirik pengembangan lahan pertanian di sektor pangan semakin diperkuat dengan masuknya program dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Yakni, food estate (kebun pangan skala besar).
BACA JUGA: Tolak Bea Keluar Progresif Tambang
“Saya yakin program Pak Dahlan, Menteri BUMN, ini berjalan lancar. Ketapang akan menjadi lumbung padi,” ucap Hendrikus.(mad/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terharu Disambut Puluhan Ribu Peserta Jalan Sehat
Redaktur : Tim Redaksi