JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani menyatakan bahwa belum ada pembicaraan antara dirinya dengan Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra terkait pencapresan. Hal itu ditegaskan Puan menanggapi tawaran Yusril untuk menggandeng putri Megawati Soekarnoputri itu sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2014 mendatang.
Meski belum ada komunikasi, Puan menyatakan tidak ingin menjadi seorang wapres. "Kenapa harus jadi wapres sih, presiden dong," ujar Puan usai menghadiri acara peringatan mengenang 40 hari wafatnya almarhum Taufiq Kiemas di MPR, Jakarta, Jumat (19/7).
Dijelaskan Puan, sampai saat ini PDIP belum memikirkan soal pencapresan. Alasannya, partai yang dipimpin Megawati itu masih menunggu hasil pemilihan legislatif (Pileg).
"Tunggu saja dulu pemilihan legislatif. Yang penting bagaimana kita cukup dalam mengikuti aturan yang ada di pemilu presiden yang akan datang. Karena mau maju kalau enggak punya kursinya, gimana mau maju," ucapnya.
Lebih lanjut Puan menyatakan, PDIP menyerahkan sepenuhnya soal pencapresan kepada Megawati. "Saya kan juga kader, saya tunggu instruksi ketua umum," katanya. (gil/jpnn)
Meski belum ada komunikasi, Puan menyatakan tidak ingin menjadi seorang wapres. "Kenapa harus jadi wapres sih, presiden dong," ujar Puan usai menghadiri acara peringatan mengenang 40 hari wafatnya almarhum Taufiq Kiemas di MPR, Jakarta, Jumat (19/7).
Dijelaskan Puan, sampai saat ini PDIP belum memikirkan soal pencapresan. Alasannya, partai yang dipimpin Megawati itu masih menunggu hasil pemilihan legislatif (Pileg).
"Tunggu saja dulu pemilihan legislatif. Yang penting bagaimana kita cukup dalam mengikuti aturan yang ada di pemilu presiden yang akan datang. Karena mau maju kalau enggak punya kursinya, gimana mau maju," ucapnya.
Lebih lanjut Puan menyatakan, PDIP menyerahkan sepenuhnya soal pencapresan kepada Megawati. "Saya kan juga kader, saya tunggu instruksi ketua umum," katanya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Segera Dalami Mafia Proyek Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi