jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) jemput bola menyikapi maraknya judi online.
Hal itu disampaikan Sahroni saat rapat kerja Komisi III DPR dengan PPATK di Kompleks Parlemen, Rabu (6/11), membahas program kerja lembaga tersebut.
BACA JUGA: Oknum Polisi Pembunuh Warga di Cilegon Tersangka, Sahroni: PTDH Sekalian
Sahroni pada kesempatan itu sengaja menyinggung soal pemberantasan judi online (judol).
Politikus NasDem tersebut meminta kepada PPATK untuk reaktif dan jemput bola dalam penelusuran transaksi judol.
BACA JUGA: Perdamaian Guru Supriyani Berujung Pemecatan Ketua LBH HAMI Konsel, Kok Bisa?
"Ini, kan kita lagi hectic sama persoalan judi online. Nah Komisi III ingin PPATK lebih reaktif dan jemput bola dalam menindaklanjuti kasus judol ini," ucap Sahroni.
Dia meminta PPATK bersinergi dengan aparat penegak hukum, terutama kepolisian dalam menelusuri semua transaksi judol.
BACA JUGA: Masalah di Kasus Guru Supriyani Diungkap Susno Duadji, Oalah
"Mulai pemain hingga seluruh pihak yang terlibat. Jadi, biar pemberantasan judol ini tuntas. Jangan yang kecil ditangkap, tetapi yang besarnya terkesan dibiarkan. Kan, begitu," tuturnya.
Menurut Sahroni, posisi PPATK sangat strategis dalam pemberantasan judol ini.
Melalui bantuan analisis dari PPATK, pengembangan dan penelusuran jaringan judol bisa dilacak secara cepat.
"Dengan bantuan dari PPATK, polisi, jaksa, dan Komdigi bisa jadi tahu siapa saja yang terlibat, mengalir ke mana uang-uang tersebut," kata dia.
Dengan sinergi antarlembaga, Sahroni meyakini pemberantasan judi online yang telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat dapat dilakukan.
"Nah, kalau begitu kan kita bisa berantas judol ini sampai ke akar-akarnya. Sampai ke bandar besar dan backingnya," ujar Sahroni.
Sahroni berharap pemberantasan judol bisa menjadi agenda prioritas semua pihak, terutama bagi mitra kerjanya di Komisi III.
"Pokoknya soal judol ini harus jadi prioritas semua pihak. Karena instruksi Pak Presiden Prabowo sudah jelas, ini harus diberantas tuntas,” kata Sahroni.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam