Ingin Kader Sederhana, PDIP Bakal Pasang Foto Jenderal Hoegeng di Sekolah Partai

Minggu, 07 November 2021 – 14:34 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: arsip JPNN.COM/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Jenderal Hoegeng Iman Santoso sebagai orang yang sederhana dan penuh kedisiplinan.

Nilai-nilai hidup yang dijalani Jenderal Hoegeng itu pun ingin diterapkan PDI Perjuangan kepada seluruh kader.

BACA JUGA: Nana Juhariah Ditangkap Intelijen di Apartemen Surabaya, Nih Fotonya

Hasto menyatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki kedekatan dan pandangan mengenai Jenderal Hoegeng.

Atas arahan dari Megawati, lanjut Hasto, PDIP akan menghidupkan nilai-nilai kebesaran tokoh, seperti Hoegeng, dalam Sekolah Partai.

BACA JUGA: Seloroh Megawati ke Jenderal Hoegeng: Kok, Kapolri Naik Sepeda?

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan testimoninya pada peluncuran Buku Dunia Hoegeng 100 Tahun Keteladanan di Balai Sarwono, Jeruk Purut, Jaksel, Minggu (7/11).

"Dengan melihat dari berbagai testimoni, kami juga mendapat arahan dari Ibu Megawati bagaimana sosok-sosok yang membangun organisasi, sosok-sosok yang menjadi cermin integritas seorang pemimpin, sosok yang menunjukkan kepemimpinan yang sangat visioner kesederhanaan ini juga diteladani oleh seluruh pemuda Indonesia. Sehingga kami akan memasang gambar Pak Hoegeng di sekolah Partai PDI Perjuangan," kata Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu juga sering mendengar testimoni kesederhanaan Jenderal Hoegeng dari berbagai orang, termasuk Megawati.

Menurut Hasto, Presiden Kelima RI itu sering mendiskusikan sosok Jenderal Hoegeng kepada seluruh kader PDI Perjuangan.

Bahwa Jenderal Hoegeng merupakan cermin keteladanan, kesederhanaan, kejujuran.

Namun demikian, Hasto sebagai pribadi tertarik dengan sosok Jenderal Hoegeng dari perspektif kepemimpinannya. Bahwa Kapolri Kelima itu melawan nilai kemapanan di mana pemimpin harus punya gagasan besar.

"Tetapi Pak Hoegeng menjadi pemimpin dengan gagasan yang sederhana tetapi langgeng dan kemudian melakukan perombakan-perombakan secara struktural, misalnya bagaimana perubahan nama menjadi Kapolri itu juga atas jasa dari Pak Hoegeng," kata Hasto.

Alumnus UGM itu juga menganggap Jenderal Hoegeng mampu membangun organisasi dan melawan arus. Karena itu, keteladanan Jenderal Hoegeng perlu dihidupkan kembali.

"Keteladanan beliau pantas untuk kita hormati bersama terlebih dalam realitas kehidupan politik saat ini yang diwarnai praktik-praktik politik ala Amerika, ala barat yang ternyata di Amerika Serikat juga mengalami krisis," kata Hasto. (tan/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler