Ingin Mengubah Sikap Pasangan? Perhatikan 5 Saran ini dari Psikolog Gracia

Selasa, 09 Februari 2021 – 04:27 WIB
Ilustrasi pasangan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Tak jarang, rasanya kita ingin mengubah pribadi pasangan apabila dia memiliki sifat yang buruk dan cukup mengganggu.

Namun, menurut psikolog Gracia, mengubah sifat pasangan adalah hal yang mustahil dilakukan.

BACA JUGA: Curiga Pasangan Tidak Setia, Ini 4 Tandanya

Dia menyarankan, jika ingin pasangannya berubah, Anda harus memulainya dari diri sendiri terlebih dulu. 

"Kita tidak pernah bisa mengontrol orang lain, tapi kita bisa mengontrol diri sendiri. Kalau ekspektasi kita adalah membuat dia berubah, itu tidak bisa. Sebab, keputusan berubah atau tidak itu kembali ke pribadi masing-masing," kata psikolog Gracia. 

BACA JUGA: Ivan Gunawan Ogah Endorse Baju Pengantin untuk Vicky Prasetyo, Alasannya Jleb Banget!

Untuk membantu pasangan mengetahui sikap atau sifat mana yang mesti diperbaiki, Anda boleh memberinya saran. 

"Final decision-nya tetap ada di pasangan kita. Kalau ekspektasinya kita mengubah dia, itu malah jadinya akan stresor baru. Seakan-akan Anda bertanggung jawab akan hal itu, padahal tidak," sambungnya.

BACA JUGA: Bisakah Sifat Pasangan Berubah Setelah Menikah?

Selanjutnya, bila ingin ada perubahan sikap di hubungan pernikahan, kunci utamanya adalah berkomunikasi dan berkompromi dengan pasangan.

Psikolog Gracia menyarankan diskusi dua arah, saling terbuka, dan mau mendengarkan.

"Pasangan memerlukan komunikasi yang dalam, tapi memang kondisinya bisa berbeda-beda. Komunikasi bisa dilakukan pada saat pillow talk (sebelum tidur) atau membuat jadwal untuk evaluasi," tegas Gracia.

Psikolog Gracia juga menganjurkan kita menggunakan kata-kata 'menurut aku' di setiap kalimat saran. Cara atau perspektif ini dapat dilakukan agar pasangan tak merasa terhakimi dengan saran-saran yang Anda berikan. 

Apakah kita harus terima saja sifat pasangan?

Menerima sifat buruk pasangan begitu saja juga bukan sesuatu yang baik. Semua perasaan tidak sreg harus dikomunikasikan dengan pasangan.

"Misalnya, kalau Anda harus dimarahi terus atau pendapat tidak didengar oleh pasangan, itu bukan hal yang baik. Itu malah memendam namanya," tegas Gracia. Kalau memang tidak suka dengan sifat pasangan, sebaiknya dibicarakan dengan jelas. 

Psikolog Gracia menyarankan kita untuk mengomunikasikan rasa tidak suka terhadap sifat buruk pasangan.

Namun, saat ingin membicarakannya, Anda harus memerhatikan hal-hal ini: 

1. Bicarakan jika situasi serta kondisi sudah tenang.

2. Anda harus punya kesabaran yang tinggi, karena berbicara mengenai sifat seseorang tidaklah mudah. 

3. Jangan paksa berdiskusi ketika situasi sedang tidak kondusif.

4. Fokus menyampaikan apa yang Anda rasakan, hindari kritik, judge, atau sikap menyalahkan.

5. Masing-masing bisa menempatkan diri menjadi pendengar dan terbuka. Ketika memberi saran, gunakan kata, seperti "saya merasa" atau “menurut aku”. Jadi pasangan tidak merasa dipojokkan dengan kalimat yang Anda sampaikan. 

"Ketika pasangan berhasil berkompromi, itu perlu diapresiasi. Ingat, ini bukan proses yang satu kali, tapi memang perlu dilakukan secara sering. Caranya dan seberapa sering harus dilakukan, tergantung pasangan masing-masing," tukas psikolog Gracia.(OVI/JKT/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler