Ingin Terhindar dari Hipertensi, Jangan Konsumsi Makanan Ini

Kamis, 15 Oktober 2020 – 11:16 WIB
Ilustrasi logo hipertensi. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - HIPERTENSI atau tekanan darah tinggi adalah adalah kondisi kronis di mana tekanan darah meningkat dan penyebabnya karena beberapa faktor, biasanya genetik.

Dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D. Situmorang mengatakan, orang-orang yang menyadari dirinya punya risiko mengidap hipertensi harus mengatur makanan yang dikonsumsi.

BACA JUGA: 5 Cara Alami Mengatasi Hipertensi

" Kalau sudah tahu punya risiko, hipertensi bisa dicegah dan dikendalikan," kata Ketua Umum Indonesian Society of Hypertension (InaSH) dalam webinar, Rabu (14/10).

Selain mengurangi konsumsi garam, makanan yang membuat tubuh jadi gemuk dan menimbulkan obesitas seharusnya dihindari. Sebab, kegemukan menimbulkan mengidap hipertensi.

BACA JUGA: Benarkah Penderita Hipertensi tidak Boleh Makan Daging Kambing?

Konsumsilah makanan-makanan rendah lemak untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

Makanan tinggi lemak dan kalori ditambah gaya hidup tidak sehat memperparah risiko tekanan darah tinggi.

BACA JUGA: 4 Makanan Ini Wajib Dihindari Penderita Hipertensi

Tunggul menegaskan, tindakan pertama yang harus dilakukan orang dengan keturunan hipertensi adalah mengubah gaya hidup jadi lebih sehat.

" Baru setelah itu minum obat," kata dia.

Kini orang dengan usia di bawah 40 tahun memiliki kecenderungan untuk mengalami hipertensi pada masa lima tahun ke depan.

Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, masyarakat dengan usia di rentang 30 hingga 40 tahun memiliki tekanan darah normal-tinggi yang berisiko menjadi hipertensi pada lima tahun ke depan.

Penyakit hipertensi tidak bisa disembuhkan, melainkan hanya bisa dikendalikan.

Ketika seseorang meminum obat dan tekanan darahnya menurun, itu adalah upaya pengendalian tekanan darah, bukan menjadi sembuh.

Maka, masyarakat diimbau untuk patuh dalam meminum obat agar tekanan darah terkendali dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan lain.

Kementerian Kesehatan mengungkapkan 13,3 persen pasien COVID-19 dengan penyakit bawaan atau komorbid hipertensi meninggal dunia.

Penyakit hipertensi menjadi faktor risiko paling tinggi menyebabkan pasien COVID-19 meninggal dunia.

Diikuti oleh penyakit komorbid lainnya seperti diabetes, jantung koroner dan gagal ginjal.

Dari 1.641 orang pasien COVID-19, penyakit penyerta paling banyaknya adalah hipertensi dengan jumlah mencapai 50,8 persen.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler