Inginkan Penyanyi Dangdut Lebih Sopan

Selasa, 24 April 2012 – 08:58 WIB
Ikke Nurjanah. Foto : Dokumen JPNN

PEDANGDUT senior Ikke Nurjanah akan berupaya ekstra-keras agar musik dangdut bisa diakui dunia. Dia ngebet mendaftarkan musik dangdut ke UNESCO agar diakui sebagai salah satu heritage Indonesia.
    
Rencana itu dimasukkan sebagai daftar kerja Ikke sebagai Ketua Harian Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) periode 2012-2017. Ikke mulai mengembang tugas itu sejak Maret lalu.
    
"Setelah batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, sekarang sudah saatnya ganti musik dangdut. Karena musik dangdut merupakan satu-satunya kesenian asal Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain," ungkap Ikke. 
    
Mendapat kepercayaan sebagai Ketua Harian, Ikke Nurjanah masih merasa surprise. Namun pelantun Terlena ini siap mengemban amanat tersebut.
    
"Insya Allah, bersama segenap pengurus DPP PAMMI laiinya, saya akan membenahi organisasi ini, mulai dari administrasi keanggotaan, aspek legalnya dan struktur sistem yang ada di dalamnya," kata pemilik nama asli Hartini Erpi Nurjanah ini.
    
Janda Aldi "Bragi" ini juga prihatin dengan sejumlah artis dangdut yang kena tegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Padahal, kata dia, seorang pedangdut harusnya bisa tampil dengan elegan tanpa memperlihatkan aurat atau goyangan erotis. "Sebenarnya kan banyak contoh artis yang bisa pakai busana yang trendy, indah dilihat, tapi tetap sopan," ucap Ikke.
    
Menurut dia, dalam bermusik seniman tak hanya menghibur tapi juga bisa memberikan pendidikan. "Acuan kami adalah berkarya dengan etika dan estetika. Makanya kami harus produktif menyiapkan regenerasi, agar dangdut juga bisa edukatif," tuturnya.
    
Ia mengaku telah menandatangani MoU dengan KPI. Dengan adanya kerja sama tersebut, Ikke berharap seluruh pekerja dangdut, dapat mempelajari etika di pentas, khususnya saat tampil di depan televisi.
    
"Kita sosialisasikan, nanti harapannya tak ada lagi cerita artis dangdut kena tegur KPI karena dianggap erotis atau kena cekal kepala daerah karena dianggap pornografi," harapnya.(BCG/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyesal Baru Datang ke Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler