jpnn.com - PROBOLINGGO - Pepatah senjata makan tuan sepertinya tepat untuk menggambarkan kejadian yang menimpa Sukari, 60. Siang kemarin (9/3), warga Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, itu tewas setelah terkena ledakan bom ikan miliknya sendiri.
Korban tewas mengenaskan dengan kondisi batok kepalanya hancur. Tak pelak, insiden pukul 14.30 tersebut membuat warga Malasan Kulon, Kecamatan Leces, gempar. Sunami, 43, mantan Kades Malasan Kulon, menyatakan bahwa saat itu dirinya tengah wudu sebelum menunaikan salat. Namun, tiba-tiba terdengar ledakan yang sangat keras. ''Tapi, saya tidak langsung ke arah ledakan, saya salat dulu,'' katanya.
Setelah itu, seorang warga menjemputnya dan mengabakarkan bahwa korban tewas. Seketika itu dia bergegas ke lokasi yang berjarak 50 meter dari rumahnya. Di lokasi, dia melihat Sukari yang tergolek dengan batok kepala pecah. Bahkan, isi kepalanya terburai ke jalan desa yang menghubungkan Malasan Kulon dan Tigasan Wetan.
Sunami menuturkan, saat itu Sukari tewas dalam posisi sepeda onthel-nya menimpa dirinya. ''Kepalanya pecah, kami menduga itu karena mercon atau bondet. Soalnya, topinya masih bau mesiu,'' ungkapnya. Warga lantas menghubungi Polsek Leces. Sesaat kemudian, anggota polsek mendatangi TKP.
Sekitar pukul 16.00, mayat korban diangkut dengan menggunakan mobil polsek untuk divisum di kamar mayat RSUD dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo.
Secara terpisah, Suna, 37, adik ipar korban, menyatakan tidak tahu alasan Sukari membawa bondet. ''Saya tidak tahu. Dia mau ke mana saya juga tidak tahu,'' katanya sambil terisak di kamar mayat RSUD dr Mohammad Saleh sore kemarin.
Seluruh kerabat korban shock. Namun, koran ini mendapatkan informasi bahwa warga sekitar memang kerap membawa bondet untuk mengantisipasi kejahatan yang kini marak terjadi.
Kapolsek Leces AKP Sugeng Suprianto menuturkan masih menyelidiki peristiwa tersebut. Dari hasil olah TKP, bondet itu ditengarai disimpan korban di dalam topi koboinya. ''Sebab, dari hasil olah TKP, kuncupnya tetap utuh dan terlempar sejauh 10 meter,'' ungkapnya. (rf/aad//bh/mas)
BACA JUGA: Soal DBH, Riau Minta Diperlakukan Sama Seperti Aceh dan Papua
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah...Sudah Didor, Geng Motor Tantangin Polisi Pakai Parang
Redaktur : Tim Redaksi