jpnn.com, TEGAL - Seorang perempuan asal Tegal mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi, terbuka, melalui media sosial.
Dia mengadu, hingga saat ini suaminya yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) pada salah satu kapal China belum pulang, meski kontraknya telah habis sejak April lalu.
BACA JUGA: Demi Hadapi Covid-19, Emrus Minta Jokowi Tambah Satu Satgas Lagi
Perempuan itu, Ingrid Frederica (31) mengatakan suaminya Samfarid Fauzi (33) berangkat berlayar sejak April 2018 lalu melalui jasa penyalur asal Pemalang.
Dengan masa kontrak selama dua tahun.
BACA JUGA: Kahiyang binti Jokowi Punya Momongan Lagi, Nama Belakangnya Nasution
"Kontrak dua tahun seharusnya sudah habis sejak April 2020 lalu," katanya seperti dipublikasikan Radar Tegal, Rabu (5/8).
Menurut Ingrid, kontak terakhir dengan suaminya sejak Agustus 2019 lalu. Saat itu suaminya mengeluh tidak betah ingin pulang.
BACA JUGA: Kasus Kematian ABK, Ini Tuntutan Indonesia kepada Tiongkok
"Saya saat itu menyampaikan kalau mau pulang tidak apa-apa. Nanti bisa mencari rezeki di sini," tuturnya.
Saat itu, kata Ingrid, suaminya menceritakan kondisinya di kapal.
Dia pun sangat bersedih saat tahu jika orang yang dicintainya itu terkadang harus makan bangkai ayam yang digoreng, kadang memilih pakai garam atau mentimun yang juga sudah busuk.
"Kata suami saya, kerjanya tidak sesuai kontrak. Pagi mencari ikan, malam yang seharusnya untuk istirahat diharuskan untuk memancing. Jadi istirahatnya menjadi kurang," jelasnya.
Kemudian, ujar Ingrid, pada Februari lalu, dia menerima surat dari suami yang dititipkan kepada teman satu rombongan.
Dalam surat itu, suaminya menyampaikan andai dia pulang sudah tanggung, sehingga memilih menunggu kontraknya habis.
Ingrid mengatakan selain kondisi suaminya yang memprihatinkan itu, gaji yang diterimanya juga tidak tepat waktu.
Awalnya tiga bulan sekali terima gaji, tetapi ternyata molor bahkan sampai delapan bulan.
"Terakhir menerima gaji hingga Maret yang diterima Juni lalu. Saya juga menerima kabar kalau suami saya sudah pindah kapal. Padahal seharusnya April 2020 kontraknya sudah habis," keluhnya.
Ingrid mengaku sudah berupaya menelepon menggunakan satelit ke kapal, tetapi tidak pernah tersambung.
Kemudian dirinya mencoba ke jasa penyalurnya di Pemalang.
"Dari penyalur belakangan cukup kooperatif. Saya juga sempat berupaya menghubungi pihak terkait lainnya. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan," tandasnya.
Hingga akhirnya, ujar Ingrid, dirinya memberanikan diri untuk menulis surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo.
Diya berharap, orang nomor 1 di Indonesia itu bisa membantu kepulangan suaminya.
"Saya sangat khawatir dengan kondisi suami saya karena banyaknya permasalahan yang menimpa ABK belakangan ini," pungkasnya. (muj/zul)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adek