Ini 14 Poin Komunike Hasil Pertemuan Menkeu-Gubernur Bank Sentral G20

Sabtu, 19 Februari 2022 – 15:12 WIB
Pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dalam Presidensi G20 Indonesia menghasilkan 14 poin komunike. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dalam Presidensi G20 Indonesia menghasilkan 14 poin komunike.

14 poin tersebut merupakan komitmen dan pernyataan bersama para anggota forum G20.

BACA JUGA: BRI Dukung Agenda Prioritas G20 lewat Holding Ultra Mikro

Kementerian Keuangan menyatakan pertemuan ini mendiskusikan enam agenda prioritas yaitu, ekonomi dan kesehatan global, arsitektur finansial internasional, isu sektor finansial, keuangan berkelanjutan, infrastruktur serta perpajakan internasional.

Adapun 14 poin komunike tersebut adalah sebagai berikut:

1. Melanjutkan pemulihan yang merata secara global baik dari sisi kesehatan seperti distribusi vaksin, therapeutic dan diagnostik maupun ekonomi

BACA JUGA: Bertemu di Jakarta, Menteri Keuangan Negara G20 Cari Solusi Pemulihan Ekonomi

2. Menggunakan semua alat untuk mengatasi dampak pandemi khususnya kepada yang paling terkena dampak

3. Menekankan prioritas tindakan kolektif dan terkoordinasi untuk mengendalikan pandemi di seluruh dunia

BACA JUGA: FMCBG G20 Resmi Dibuka, Sri Mulyani Punya Informasi Penting, Simak!

4. Memastikan implementasi secara global terkait dua pilar perpajakan internasional pada 2023

5. Memperkuat ketahanan keuangan jangka panjang dari arsitektur keuangan internasional termasuk mempromosikan aliran modal yang berkelanjutan dan mengembangkan local currency capital markets

6. Mendukung negara-negara rentan yang salah satunya sebesar USD 60 miliar melalui penyaluran Special Drawing Rights (SDRs) dan menyerukan kepada IMF untuk membentuk Resilience and Sustainability Trust (RST)

7. Memajukan Common Framework for Debt Treatment di luar DSSI untuk memberi kepastian kepada negara-negara debitur yang meminta keringanan pembayaran utang seperti Chad, Ethiopia dan Zambia

8. Merevitalisasi investasi infrastruktur dengan cara yang berkelanjutan, inklusif, dapat diakses dan terjangkau

9. Mengatasi perubahan iklim, perlindungan lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati sekaligus menegaskan komitmen negara-negara maju dalam memobilisasi pendanaan iklim sebesar USD 100 miliar per tahun untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang

10. Mendorong ekonomi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global yang hijau, tangguh dan inklusif dalam rangka mencapai Agenda 2030 yakni Pembangunan Berkelanjutan sejalan dengan UNFCCC dan Perjanjian Paris

11. Memperkuat ketahanan sektor keuangan global untuk memastikan pemulihan ekonomi yang adil dan menghindari potensi dampak buruk dari pandemi untuk menjaga stabilitas keuangan termasuk implementasi lanjutan dari Peta Jalan G20 yakni pembayaran lintas batas

12. Menangani secara komprehensif potensi manfaat dan risiko terhadap stabilitas keuangan global yang timbul dari perkembangan inovasi teknologi termasuk risiko dunia maya dan potensi kesenjangan peraturan dan arbitrase yang ditimbulkan oleh kripto

13. Memajukan agenda inklusi keuangan untuk memanfaatkan digitalisasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan mendorong keberlanjutan serta inklusivitas ekonomi bagi perempuan, pemuda dan UMKM

14. Mendukung Financial Action Task Force (FATF) sebagai badan penetapan standar global untuk mencegah dan memerangi pencucian uang, pendanaan teroris dan pembiayaan proliferasi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler