jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti isu penting dalam rangkaian pembukaan G20 2022 pada Kamis (17/2).
Sri Mulyani mengingatkan dunia harus sigap menangani risiko baru di kemudian hari.
BACA JUGA: Begini Strategi Sri Mulyani Agar APBN Enggak Ngos-ngosan Genjot Ekonomi 2023
Oleh karena itu, Sri Mulyani menilai G20 dapat berperan untuk mendorong pemulihan global yang merata dan kuat, seperti menangani dampak ekonomi dan pemerataan akses vaksin.
"Pandemi memberikan peringatan yang keras, kerentanan ekonomi global dari faktor nontraditional bahkan perubahan iklim dapat menjadi ancaman lebih besar dari pandemi," ungkap Sri Mulyani, dalam pembukaan 1st FMCBG Kamis (17/2).
BACA JUGA: Sri Mulyani Buka-Bukaan soal Duit untuk Pemulihan Ekonomi, Angkanya Bikin Kaget
Selanjutnya, Sri Mulyani mengingatkan adanya risiko-risiko dalam pemulihan ekonomi, yakni kenaikan harga pangan dan energi, normalisasi suku bunga, varian baru Covid-19, bencana alam hingga masalah geopolitik.
Menurutnya, G20 perlu memainkan peranan penting dalam menangani perubahan iklim.
BACA JUGA: Sri Mulyani Puji Kinerja BRI dalam Mengangkat Potensi Ultra Mikro
Hal ini, lanjut Sri Mulyani, sejalan dengan presidensi G20 Indonesia untuk mengakselerasi transisi energi menuju ekonomi global yang rendah karbon.
Tujuan ini membutuhan investasi signifikan, pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Selain itu, memajukan transisi keuangan akan menjadi kunci utama dalam merealisasikan transisi energi tersebut.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu