jpnn.com - BANGKALAN - Hubungan Mathur Husyairi, aktivis antikorupsi yang ditembak di depan rumahnya Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa dini hari (20/1) dengan KPK bisa dibilang dekat.
Berdasarkan penelusuran Radar Surabaya (Jawa Pos Group), pria 47 tahun tersebut pada 2006 silam, pernah memberikan laporan kasus korupsi kepada KPK. Ada dua dugaan kasus korupsi yang dilaporkan ke KPK terkait dengan Ketua DPRD sekaligus mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron.
BACA JUGA: Tolak Pungutan Rp 5 Ribu, Sopir Angkot Serbu Gedung DPRD
Dugaan korupsi itu terkait proyek pembangunan Pelabuhan MISI di Kecamatan Socah. Kemudian, pada 2014, dia juga melaporkan kasus dugaan korupsi Fuad Amin diproyek pengaspalan Jalan Bujuk Sarah di Desa Martajesah.
Pada awal Januari lalu, Mathur juga memimpin demo terkait dengan dugaan pungutan liar di dinas pendidikan dan pengangkatan CPNS di Badan Kepegawaian Daerah Bangkalan.
BACA JUGA: Proyektil Diangkat dari Perut, Mathur Sudah Sadar
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto membenarkan Mathur pernah beberapa kali memberikan informasi kepada KPK terkait dugaan korupsi di wilayah Bangkalan. Karena itu, KPK memberi perhatian terhadap peristiwa ini. Tetapi, dia berharap kasus penembakan itu bukan karena laporan korupsi yang dilaporkan ke KPK.
“Mudah-mudahan (motif penembakan) bukan karena aktivitas dia,” lanjut Bambang. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Jenguk Mathur, Anggota Watimpres Desak Polisi Tangkap Penembak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Janji Prioritaskan Bongkar Penembakan Aktivis Antikorupsi
Redaktur : Tim Redaksi