Ini 4 Pertimbangan yang Wajib Dilakukan sebelum Ajukan Pinjaman Online

Senin, 19 Oktober 2020 – 21:51 WIB
Uang Rupiah. Foto: JPNN

jpnn.com - Dalam praktik di dunia nyata, ada beberapa kondisi yang mampu membuat keuangan berantakan meski sudah direncanakan dengan baik.

Nah, dalam situasi kritis dan tak terduga, siapa saja tentu harus bisa memutar otak kondisi keuangan tetap terjaga.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gatot Nurmantyo Peringatkan Polri, Warning Dari Eks Pengacara Habib Rizieq, Tiga Provinsi Status Siaga

Jika memang tidak memiliki dana yang cukup untuk membayarnya, satu-satunya jalan keluar yang bisa diambil hanyalah mengajukan pinjaman.

Berbicara soal pinjaman, tahukah Anda jika produk keuangan tersebut kini tidak hanya bisa diajukan di bank yang memiliki persyaratan ribet dan rumit?

BACA JUGA: SMI Beri Pinjaman Rp 1,5 Triliun untuk NTT

Anda juga bisa mengajukan pinjaman online melalui fintech yang telah resmi beroperasi di Indonesia dengan syarat ringan dan bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.

Layanan pinjaman online ini tentu cocok dimanfaatkan saat mengalami kondisi mendesak dan membutuhkan dana cepat.

BACA JUGA: Ini 6 Cara Mudah agar Pinjaman Online Bisa Langsung Cair

Namun, karena memiliki risiko yang lebih tinggi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengajukan pinjaman online. Apa saja?

1. Kredibilitas Layanan dan Izin Usahanya

Anda pasti pernah mendengar kasus seorang korban pinjaman online ilegal yang memiliki beban bunga selangit. Ya, inilah ancaman utama dari layanan pinjaman online.

Akan tetapi, ancaman tersebut dapat diminimalisir asalkan selalu memastikan kredibilitas layanannya dan mencari tahu apakah sudah memiliki izin usaha atau belum.

Sederhana saja, peminjam bisa mengetahui kredibilitas sebuah layanan dengan memeriksa status usahanya di situs resmi OJK selaku lembaga resmi negara yang mengawasi sistem kerja jasa keuangan di Indonesia.

Jika sebuah layanan penyedia kredit online sudah terdaftar di OJK, bisa dipastikan jika layanannya, termasuk suku bunga, tenor pinjaman, dan metode penagihannya sesuai dengan
aturan lembaga tersebut.

Memeriksa kredibilitas perusahaan yang menawarkan pinjaman online juga penting untuk dilakukan guna mengetahui sumber jaringan keuangan yang digunakan.

Jika tidak jelas, bukan tidak mungkin dana yang dipinjam berasal dari tindak pencucian uang oleh oknum tertentu.

Hal ini tentu mampu menyeret Anda ke perkara hukum walau hanya berstatus sebagai peminjam.

2. Sistem Pengembalian Pinjaman

Selain itu, Anda juga perlu memastikan bagaimana metode atau sistem pengembalian dana yang dipinjam. Sebagai contoh, berapa lama tenor pembayarannya, suku bunga yang
dibebankan, biaya administrasi, dan lain sebagainya perlu Anda simak dengan seksama sebelum mengajukan pinjaman online.

Tujuannya agar nasabah dapat mengetahui berapa besar cicilan yang harus dibayar. Dengan begitu, Anda dapat memastikan apakah dengan kondisi keuangan saat ini cicilan tersebut bisa
dilunasi dengan lancar atau tidak.

3. Konsekuensi atau Denda Terlambat Membayar Cicilan

Hal terpenting yang harus dimiliki saat mengajukan pinjaman adalah komitmen untuk melunasinya hingga tuntas.

Namun, meski sudah memiliki komitmen dan sikap disiplin, tak jarang realita memiliki rencana lain yang membuat peminjam tidak bisa melunasi cicilan tepat
waktu.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut, Anda peminjam  memahami adakah konsekuensi atau sanksi dari terlambat membayar cicilan.

Fintech penyedia kredit online biasanya akan mengenakan denda keterlambatan untuk para penggunanya.

Jika memang harus membayar denda, pastikan jumlahnya masih wajar dan tidak terlalu membebani kondisi keuangan.

Jangan sampai ketidaktahuan pada konsekuensi keterlambatan membayar cicilan dijadikan kesempatan oleh penyedia pinjaman online untuk menguasai
keuangan peminjam.

4. Ada Tidaknya Jaminan yang Diminta

Terakhir, walaupun biasanya tidak memiliki syarat ini, Anda tetap perlu memastikan ada tidaknya jaminan yang diminta agar bisa melangsungkan pinjaman online.

Kalau memang diperlukan, cermati kembali seluruh ketentuan, sistem pengembalian, dan poin penting lainnya dalam perjanjian pinjaman online tersebut.

Usahakan untuk memahaminya dengan betul agar keamanan aset peminjam terjamin. Dengan begitu, risiko kehilangan aset karena pinjaman online tidak akan sampai terjadi kepada peminjam.

Jadikan Pinjaman Online sebagai Jalan Keluar Permasalahan Keuangan.

Sejatinya, layanan pinjaman online ditujukan untuk masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses produk pinjaman di lembaga keuangan konvensional.

Walaupun memiliki risiko yang lebih tinggi, asal mempertimbangkan 4 hal di atas, pinjaman online akan berhasil menjadi jalan keluar dari masalah keuangan Anda. Dengan begitu, kesempatan untuk bangkit dan memiliki kondisi keuangan yang sejahtera bisa kembali peminjam dapatkan. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler