jpnn.com - Terlanjur kena penyakit asam urat dan sering mengalami keluhan nyeri sendi yang utamanya terjadi di jempol kaki? Penyakit yang dikenal medis dengan istilah gout artritis ini memang sangat menyiksa saat sedang kambuh. Lalu, bisakah menurunkan asam urat tanpa obat?
Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, asam urat tidak hanya menyebabkan nyeri sendi dan pegal-pegal. Kondisi ini juga berhubungan dengan risiko gangguan ginjal di kemudian hari. Oleh sebab itu, asam urat mesti dikendalikan agar tidak melulu tinggi dan menyebabkan kekambuhan gejala.
BACA JUGA: Cara Mencegah Asam Urat Kambuh pada Lansia
“Untuk menurunkan asam urat, tidak selalu butuh obat-obatan. Anda juga bisa menurunkan asam urat dengan cara yang alami,” kata dr. Dyan Mega.
Menurunkan asam urat tanpa obat
BACA JUGA: Ini Pengaruh Trigliserida Terhadap Asam Urat
Bukan tak mungkin Anda bisa mengurangi rasa sakit ketika asam urat kambuh. Berikut adalah cara menurunkan asam urat tanpa obat menurut dr. Dyan Mega.
1. Jauhi makanan mengandung purin
BACA JUGA: Waspada! 3 Penyakit Ini Mengintai Jika Asam Urat Tak Kunjung Diatasi
Asam urat adalah hasil metabolisme makanan tinggi purin, seperti jeroan, seafood, kol dan kacang-kacangan.
“Apabila tidak dikonsumsi berlebihan, purin yang dihasilkan dapat dengan mudah dikeluarkan melalui urine,” kata dr. Dyan Mega.
Akan tetapi, sambungnya, apabila makanan tinggi purin masuk dalam jumlah banyak, tubuh tidak akan sanggup mengeluarkan semuanya melalui urine. Alhasil, purin akan menumpuk dan membentuk kristal asam urat di persendian.
Atas dasar itu, pengidap penyakit asam urat sebaiknya menghindari atau benar-benar membatasi jenis makanan yang tinggi purin.
2. Banyak minum air putih
Jumlah purin yang masuk ke tubuh melalui makanan akan dikeluarkan oleh urine. Sementara itu, ginjal membutuhkan air putih yang cukup untuk memproduksi urine.
“Maka dari itu, wajib bagi pengidap asam urat untuk memenuhi kebutuhan cairan setiap hari. Bila perlu, bawa segelas besar air putih ke mana pun pergi supaya ingat minum,” tutur dr. Dyan Mega.
3. Konsumsi makanan mengandung serat
Buah atau sayur adalah pemasok serat utama untuk tubuh manusia. Tidak heran, penderita asam urat dianjurkan untuk makan sayur dan buah sebanyak lima porsi setiap harinya.
Faktanya, makanan yang mengandung serat bisa membantu tubuh menjaga kadar gula agar tetap stabil. Serat juga membantu mempertahankan rasa kenyang sehingga pengidap asam urat terhindar dari perilaku makan berlebihan. Pada akhirnya, jumlah purin yang masuk ke tubuh menjadi lebih rendah.
4. Katakan tidak pada minuman manis
Mengonsumsi minuman manis di tengah teriknya matahari memang terasa menyegarkan. Sayangnya, minuman manis juga bisa menyerang Anda diam-diam, apalagi bila kadar asam urat di dalam tubuh sudah terlanjur tinggi.
Diungkapkan oleh dr. Dyan Mega, penelitian membuktikan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman yang mengandung pemanis tambahan dapat meningkatkan asam urat.
“Maka dari itu, usahakan untuk menghindari minuman yang mengandung pemanis buatan. Lebih baik perbanyak air putih,” dr. Dyan Mega memberikan saran.
5. Jaga kesehatan mental
Kesehatan mental wajib diperhatikan, apalagi bila Anda adalah sedang dalam program menurunkan asam urat. Pasalnya, kondisi mental yang tidak stabil, stres atau depresi dapat memicu proses peradangan di dalam tubuh.
“Peradangan tersebut bisa meningkatkan risiko penumpukan asam urat dalam darah,” ungkap dr. Dyan Mega.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi mental agar tetap stabil, misalnya cukup istirahat dengan tidur setidaknya 8 jam setiap malam, olahraga teratur, meditasi, melakukan hobi.
Asam urat bukanlah akhir dari segalanya. Penyakit ini memang tidak bisa sembuh, tetapi Anda tetap bisa mengendalikan agar gejalanya tidak melulu kambuh.
Untungnya lagi, Anda tidak selalu butuh dokter untuk mengendalikan kadar asam urat. Anda juga bisa menurunkan asam urat tanpa obat.
Tapi, ingat, jika asam urat tidak kunjung turun atau keluhan tidak hilang setelah melakukan cara-cara alami yang telah disampaikan, jangan tunda untuk berobat ke dokter.(AYU/RPA/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy