jpnn.com - Air banjir membawa lumpur dan sampah yang pastinya membawa bakteri dan parasit. Kuman pembawa penyakit ini bisa berasal dari air banjir (water-borne disease) itu sendiri, ataupun bersumber dari serangga (vector-borne disease).
Saat kuman-kuman ini masuk ke dalam tubuh, ditambah daya tahan tubuh sedang turun pascabanjir, Anda pun akan mudah terinfeksi dan jatuh sakit.
BACA JUGA: Jumlah Korban Tewas Banjir di Jabodetabek-Banten Bertambah
Itulah sebabnya, pemeriksaan kesehatan sangat diperlukan setelah Anda mengalami banjir besar.
Waspada beragam penyakit
BACA JUGA: 7 Kiat Menjaga Kesehatan Mental Sebelum Operasi
Kuman-kuman tersebut berpotensi membawa sakit penyakit yang tentunya merugikan kesehatan Anda. Apa saja penyakit yang berpotensi menyerang pasca banjir? Berikut daftarnya seperti disampaikan dr. Nadia Octavia dari KlikDokter:
1. Leptospirosis
BACA JUGA: Anies Baswedan Dinilai Lebih Senang Berpolemik ketimbang Mencari Solusi Banjir
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan biasanya terdapat di urine hewan, misalnya tikus. Saat banjir, tikus yang tadinya bersembunyi di tempat-tempat tertentu terpaksa keluar “kandang”. Akhirnya, tikus berada dekat manusia dan berisiko menginfeksi.
Mungkin saja urine tikus mengontaminasi makanan Anda, atau tidak sengaja menyentuh luka terbuka yang Anda miliki. Bakteri pun akan dengan mudah masuk dan menginfeksi. Hal ini bisa dicegah dengan selalu membersihkan tubuh dengan sabun dan air bersih setelah berkontak dengan air kotor.
2. Diare
Diare adalah salah satu penyakit tersering menyerang korban banjir. Ini terjadi karena sangat mungkin bahan makanan, minuman, atau peralatan makan Anda terkontaminasi bakteri, parasit, dan virus yang dibawa oleh air kotor.
Meskipun sering diderita, bukan berarti Anda bisa menyepelekannya. Pengeluaran cairan melalui feses yang berlebihan akibat diare ditambah dengan hilangnya nafsu makan dapat berdampak pada dehidrasi. Kondisi ini harus segera ditangani karena bisa berakibat fatal.
3. Tifus
Tifus atau demam tifoid sangat berkaitan dengan kebersihan lingkungan dan sanitasi yang belum memadai. Kondisi ini sangat mungkin terjadi pasca banjir. Tifus sendiri disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Pencegahan tertular tifus adalah dengan tidak mengonsumsi makanan yang diduga telah tercemar oleh lalat, atau yang kebersihannya tidak terjamin.
4. Demam berdarah
Makin banyak sisa genangan air, makin senang pula nyamuk Aedes aegypti karena punya “lahan” untuk berkembang biak. Karena itu, segera keringkan genangan air di sekitar Anda. Oleskan juga losion anti-nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk demam berdarah.
5. Penyakit Kulit (ruam)
Munculnya ruam dan gatal-gatal pada kulit akibat parasit yang dibawa oleh air kotor juga bukan hal asing bagi korban banjir. Sama seperti leptospirosis, kurangi risikonya dengan membersihkan tubuh pasca berkontak dengan air banjir. Bila perlu, gunakan sabun atau cairan antiseptik.
6. Mata merah
Mata gatal saat banjir rentan dikucek atau digosok dengan tangan kotor. Alhasil, infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri (konjungtivitis) bisa menyerang. Sebelum memegang mata, pastikan tangan Anda sudah bersih.
Paparan air banjir yang kotor dan berpotensi terinfeksi penyakit membuat Anda harus segera memeriksakan kesehatan pasca banjir.
Anda bisa memanfaatkan layanan posko kesehatan terdekat yang biasanya disediakan pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat demi memantau kondisi tubuh. Minum juga multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh Anda.(HNS/RPA/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy