jpnn.com - Beberapa kota besar di Indonesia kembali menerapkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Bagi banyak orang yang tidak punya ruang kerja, kamar tidur juga berfungsi sebagai ruang kerja selama WFH.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Fantastis! Greysia/Apriyani, Anak Akidi Tio Bikin Heboh, Ada yang Kecewa Lagi
Terutama untuk yang tinggal di rumah kos atau apartemen studio, kamar tidur juga merupakan tempat makan, masak, dan bersantai. Punya lebih dari satu fungsi, kamar tidur rentan untuk jadi berantakan.
Sebagai pusat aktivitas setiap harinya, kamar yang berantakan bisa jadi masalah untuk penghuninya.
BACA JUGA: Dekorasi Rumah Jadi Hobi Baru yang Menyenangkan Saat Pandemi
Pintu kabinet yang terbuka dengan barang-barang yang menyembul keluar, sprei kasur yang lepas di sisi-sisinya, sampai barang-barang dan sampah yang berserakan di lantai.
Kondisi seperti ini tidak ideal sebagai area tinggal dalam jangka waktu yang lama. Kamar akan terasa sumpek dan tidak nyaman dihuni.
BACA JUGA: Tips Dekorasi Rumah Selama WFH
Untuk jangka panjang, kamar yang kotor dan berantakan bisa jadi sumber penyakit yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Dekoruma punya beberapa trik mengatur kamar tidur supaya bebas sumpek dan berantakan.
1. Sediakan Ruang Penyimpanan Memadai
Bila Anda merasa terlalu banyak barang di kamar tidur, ada dua cara yang bisa dilakukan. Melakukan decluttering untuk mengurangi barang-barang yang tidak terpakai atau menyediakan ruang penyimpanan yang memadai.
Manfaatkan furnitur multifungsi seperti meja dengan laci yang bisa jadi meja kerja dan meja rias secara bersamaan.
Demikian juga dengan berbagai furnitur penyimpanan terbuka dan tertutup. Lemari pakaian yang muat seluruh baju, rangka tempat tidur dengan laci di bagian bawah, sampai rak buku terbuka untuk menyimpan koleksi buku dan barang-barang pribadi lainnya.
Pastinya, sesuaikan jumlah dan ukuran furnitur penyimpanan dengan ukuran kamar tidur. Apabila kamar tidak terlalu besar jangan membeli furnitur yang besar dan banyak sehingga membuat kamar makin sumpek.
2. Kasur Bebas dari Barang-barang
Kebiasaan buruk yang seringkali jadi penyebab kamar selalu berantakan dan sumpek adalah sering menaruh barang-barang di atas kasur.
Terutama untuk kasur yang ukurannya besar (queen atau king), jangan sampai menaruh barang-barang seperti baju kotor, laptop, atau buku padahal sudah ada kabinet dan lemari untuk menyimpannya.
Nah, untuk itu mulailah menghilangkan kebiasaan buruk ini dengan membiasakan mengembalikan barang ke tempatnya semula.
Bekerja sambil duduk di meja kerja, taruh baju kotor di keranjang baju kotor, atau mengembalikan barang-barang ke rak atau lemari.
Kebiasaan sederhana ini bisa sangat berpengaruh untuk kerapian kamar tidur Anda selanjutnya.
3. Keranjang Baju Kotor dan Tempat Sampah
Jika memang Anda merasa malas untuk menaruh baju kotor atau sampah di luar kamar, maka letakkan tempat sampah dan keranjang baju kotor di dalam kamar.
Dengan begitu, Anda tidak akan menaruh baju kotor atau membuang sampah di lantai atau berserakan di mana-mana.
Letakkan tempat sampah di area yang mudah dijangkau seperti di samping meja kerja atau meja rias. Begitu juga dengan keranjang baju kotor.
Pastikan Anda rutin membuang sampah yang sudah terkumpul ke luar dan membawa baju kotor ke area servis supaya tidak menumpuk di kamar.
4. Ubah Warna Cat Dinding Jadi Lebih Terang
Seringkali yang berpengaruh dengan rasa nyaman di kamar tidur bukan hanya desain interior, tata letak furnitur, atau kerapiannya. Melainkan juga warna cat dinding yang terlalu gelap seperti biru tua, ungu tua, atau hijau tua.
Kamar tidur dengan cat terlalu gelap akan memberikan kesan yang lebih sempit daripada ukuran yang sebenarnya. Bila ukuran kamar sudah tidak terlalu luas dan minim ventilasi, rasa sumpek akan semakin terasa.
Belum lagi hadirnya furnitur-furnitur besar seperti tempat tidur, lemari pakaian, meja kerja, atau kabinet yang semakin memperparah suasana klaustrofobia.
Untuk itu, ganti warna cat dinding dengan warna-warna seperti putih, krem, abu-abu, atau warna pastel untuk kesan yang lebih lapang.
5. Maksimalkan Penggunaan Furnitur Dinding
Saat ukuran kamar tidur tidak terlalu luas, hindari memasang furnitur-furnitur konvensional yang berukuran besar dan berdiri di lantai.
Ini hanya akan membatasi ruang gerak dan membuat kamar terasa lebih sempit.
Maka dari itu, manfaatkan ruang vertikal di kamar atau dinding kamar. Pasang furnitur-furnitur yang menempel di dinding dan bersifat modular. Misalnya rak ambalan, meja lipat, kabinet gantung, atau pegboard untuk mengatur barang-barang yang lebih rapi.
6. Sekat Kamar Sesuai Fungsi Ruang
Ketika Anda beraktivitas sepanjang hari di kamar, membagi kamar ke dalam beberapa fungsi ruang bisa jadi satu solusi untuk menjaga kamar tetap rapi.
Misalnya dengan memasang partisi untuk memisahkan area tidur, area kerja, area meja rias dan lemari pakaian.
Partisi ini juga bisa disesuaikan dan diperuntukan multifungsi. Misalnya unit rak yang bisa difungsikan sebagai rak buku. Dengan begitu, makin banyak ruang yang bisa dihemat.
Dengan pemisahan yang jelas, area-area ini bakal lebih terjaga kerapiannya karena hanya digunakan untuk satu fungsi. Area tempat tidur bisa bebas dari barang-barang kebutuhan pekerjaan, begitu juga sebaliknya.
7. Atur Waktu Membersihkan Kamar Secara Rutin
Langkah-langkah di atas tidak akan berarti jika Anda sendiri tidak menentukan jadwal rutin untuk membersihkan kamar. Memiliki kamar sendiri berarti ada kewajiban untuk membersihkan kamar sendiri dan rutin.
Misalnya, jadwal membersihkan kamar ditetapkan di pagi hari setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur. Membersihkan debu dari rak dan kabinet di kamar. Kemudian, menyapu kamar setiap hari dan mengepel kamar setiap tiga hari sekali.
Kemudian, membuka jendela untuk membiarkan cahaya matahari masuk, mengganti sprei, dan gorden setiap satu bulan sekali, sampai membersihkan kasur tiga sampai enam bulan sekali.
Pada akhirnya, Anda yang membuat aturannya, Anda juga yang harus menjalankannya.
Menjaga kamar tidur tetap rapi dan bersih merupakan kedisiplinan yang harus dimiliki oleh setiap pemilik kamar. Dengan begitu, kamar akan terhindar dari kesan sempit, sumpek, dan tidak membuat pemiliknya merasa nyaman. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia