Ini Aktivitas Terburuk Sebelum Tidur

Jumat, 13 Desember 2013 – 15:41 WIB

jpnn.com - SEBELUM tidur, banyak orang yang memilih merilekskan dirinya dengan menonton televisi. Saat terbangun di malam hari, sebagian juga memilih menyalakan TV. Padahal menurut survei terbaru, menonton TV adalah aktivitas terburuk yang dilakukan menjelang tidur.

Sebenarnya survei yang sama juga menemukan hal ini dilakukan hampir setiap orang di muka bumi. Bahkan tercatat dua pertiga masyarakat di tiap negara menonton TV minimal satu jam sebelum naik ke atas tempat tidur.

BACA JUGA: Dampak Perceraian, Pria Berpotensi Mengalami Kematian Dini

Kabar buruknya, hanya sepertiga yang mau mematikan televisinya, padahal merekalah yang dijamin akan mendapatkan tidur berkualitas.

"Cahaya terang dari TV ini merangsang otak yang dapat menyebabkan pelepasan melatonin, hormon yang penting untuk mendapatkan tidur berkualitas. Dan kondisi yang sama juga berlaku untuk laptop dan tablet, terutama jika disetting dengan cahaya paling terang," kata Dr W. Christopher Winter, M.D seperti dilansir laman Men's Health, Kamis (12/12).

BACA JUGA: 5 Jenis Makanan yang Menurunkan Gairah Bercinta

Dr Winter menambahkan jika anda bersikeras menonton TV dengan menurunkan tingkat kecerahan cahayanya (brightness), maka setidaknya pastikan juga konten acara yang anda tonton tidak mengandung unsur kekerasan.

"TV juga bisa mempengaruhi kualitas tidur seseorang jika kontennya mengandung kekerasan. Misalnya menonton siaran ulang serial lucu seperti Friends jauh lebih baik daripada serial penuh kekerasan misalnya Game of Thrones atau True Blood. Ini sebaiknya ditonton di siang hari saja," katanya lebih lanjut.

BACA JUGA: Mengantuk saat Mengemudi? Minum Kopi Bukan Solusi

Yang lebih sehat daripada menonton televisi menjelang tidur tak lain adalah membaca buku. Bahkan membaca di bawah lampu remang-remang takkan mengganggu produksi hormon melatonin dalam otak. Justru beberapa studi telah membuktikan jika daya ingat seseorang akan membaik jika sebelum tidur ia rutin membaca buku. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Angka Kematian Akibat Kanker Payudara Meningkat Tajam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler