jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap akan menghapus kebijakan 3 in 1. Ahok, sapaan Basuki, mengambil keputusan itu didasarkan pada masalah sosial, yakni persoalan joki.
Saat ini Ahok masih menunggu hasil evaluasi uji coba penghapusan kebijakan pembatasan kendaraan tersebut.
BACA JUGA: Ketua BPK Temui Presiden, Ahok Ngomongin Peti Mati
Ahok mengatakan selama penerapan 3 in 1, jalan protokol juga tidak terlepas dari kemacetan. Kemudian, muncul persoalan lain yakni joki banyak bertebaran di pinggiran jalan.
Para pengguna kendaraan roda empat memakai jasa mereka untuk bisa menembus 3 in 1. Selain itu, Ahok menambahkan, ada eksploitasi terhadap anak. Sebab, para joki kerap menggunakan obat penenang untuk anaknya supaya tidak rewel.
BACA JUGA: Pesan Jokowi ke Ahok Soal Reklamasi
"Saya bukan soal macetnya. Apa kalian enggak pernah kejebak macet ketika 3 in 1 diberlakukan di Sudirman-Thamrin? Macet juga," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/4).
Untuk mengganti 3 in 1, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menerapkan sistem Electronic Road Pricing. "Supaya enggak ada lagi joki-jokian," ungkap Ahok. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Benarkah Iklan Podomoro Ini Beredar di Tiongkok?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Visi Tiga Pilar, Modal Idrus Saingi Ahok
Redaktur : Tim Redaksi