jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan mengenai progres terbaru proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Rini menegaskan, proyek tersebut tetap akan dilanjutkan dengan mengandeng pihak Tiongkok yang sudah disetujui proposalnya.
Menurut Rini, dari dua proposal yang telah diajukan, pihaknya lebih condong ke Tiongkok lantaran tidak meminta jaminan apapun dari pemerintah dan tidak memberatkan. Hal itu berbeda dengan Jepang.
BACA JUGA: Minta PMN Rp 2 Triliun, Ini yang Bakal Digarap AP II
"Kalau dilihat dari dua proposal yang diterima, yang memenuhi syarat adalah proposal dari Tiongkok, karena tidak meminta jaminan dari pemerintah, tidak minta anggaran dari pemerintah dan ini transaksi B to B, BUMN dengan BUMN," ungkap Rini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/10).
Untuk itu, konsorsium BUMN yang terdiri dari Wijaya Karya, Jasa Marga, PTPN VIII dan KAI, saat ini tengah mendalaminya bersama pihak Tiongkok terkait proyek kereta cepat. Partner dari Tiongkok dikepalai oleh China Railway Corporation (CFC).
BACA JUGA: Tut...Tut...Jangan Takut Naik Kereta Api
"Karena itu sekarang dari kementerian BUMN lakukan pendalaman dengan BUMN dari Tiongkok untuk lakukan joint venture agreement. Sekarang lagi negosiasi, yang diputuskan juga adalah ini konsorsium dari BUMN, mereka juga pakai konsorsium, CFC namanya," tandas Rini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Jangan Senang Dulu! Harga Avtur di Bandara Soetta Turun, di Bandara Lain Naik
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Memulai Bisnis Baru: Di Sinilah Diperlukan Nyali, Berani Mencoba!
Redaktur : Tim Redaksi