Tips Memulai Bisnis Baru: Di Sinilah Diperlukan Nyali, Berani Mencoba!

Kamis, 01 Oktober 2015 – 13:05 WIB

jpnn.com - BEM Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada menggelar seminar Brave to be Success, with Creative Business kemarin (28/9). Seminar tersebur mengungkap bahwa kreatifitas merupakan faktor penting dalam bisnis.

Pemilik jaringan Rumah Makan Ayam Bakar Mas Mono, Agus Pramono yang dihadirkan dalam seminar tersebut mengatakan bahwa banyak bisnis yang tidak bertahan karena kurangnya kreatifitas. 

BACA JUGA: Dorong Pemerintah Turunkan Harga BBM Lagi untuk Lengkapi Paket Kebijakan Ekonomi

Menurutnya tidak mudah melakukan kreatifitas. Namun, lanjut dia, yang jauh lebih sulit adalah tetap menjaga kreatifitas. Kata Agus, Beberapa produk kreatif tidak bisa bertahan lama seperti batu akik, pisang pontianak, singkong keju karena tidak di maintain dengan baik. 

Hal ini juga berlaku untuk perusahaan raksasa seperti Kodak, Nokia dan Blackberry. "Mas Mono yang saat ini sudah memiliki lebih dari 60 cabang Rumah Makan di Indonedia juga menegaskan bahwa modal usaha tidak harus uang. Kepercayaan dan network merupakan modal yang tak ternilai," ujar dia.

BACA JUGA: Pertahankan Tanah Adat, Aktifis Maluku Demo INPEX Masela dan Kedubes Jepang

Dua hal ini merupakan kunci sukses Mas Mono yang memulai bisnisnya karena ingin membahagiakan kedua orangtuanya. Terpukul karena tidak memiliki uang untuk pulang kampung menghadiri pemakaman ayahnya, Mas Mono, bertekad untuk mengubah nasib. 

Ia mengatakan bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk sukses.

BACA JUGA: Jonan: Dwelling Time yang Ribet Hanya di Tanjung Priok

Menurutnya saat ini Hal yang kurang diperhatikan oleh pengusaha adalah tentang packaging, masih banyak ukm yang kurang aware tentang pentingnya kemasan yang baik.

Dia pun menjawab pertanyaan mahasiswa tentang apa yang harus dipersiapkan untuk memulai bisnis, ia menjawab, "Nah, disinilah diperlukan nyali, berani mencoba!"

Sementara itu Nuning Widowati, menegaskan pentingnya kreatifitas. Nuning adalah seorang seciopreneur, finalis Kartini Next Generation 2015. 

Lewat Omah Kenken Nuning dengan melibatkan  Ibu-ibu di sekitar rumahnya untuk mengubah sampah menjadi produk yang bernilai jual. Menurut Nuning, keunikan produk adalah hasil dari kreatifitas. Diakhir seminar ia, memberikan kiatnya dalam bisnis, creativity is a must and money is a bonus.

Ketua BEM FE Unsada Tidar Agung Sadewa, berharap Acara ini dapat menginspirasi generasi muda untuk tumbuh menjadi pebisnis yang tangguh. (irma/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Gembira! Bayar Tagihan Listrik Kini tak Perlu Antre


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler