jpnn.com - jpnn.com - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Dogiyai, Papua, Markus Waine-Angkian Goo melaporkan dugaan ketidaknetralan penyelenggara pilkada Kabupaten Dogiyai ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Markus menjelaskan, indikasi itu bermula dari pendistribusian logistik yang tidak transparan. Tim sukses Markus tidak ikut dilibatkan dalam penyerahan logistik ke KPUD Nabire. Tak hanya itu, lanjut dia, pelipatan surat suara juga tidak dilakukan di Dogiyai melainkan di Nabire.
BACA JUGA: Rektor Dituding Manfaatkan Mahasiswa KKN untuk Kampanye
Markus mengatakan, proses pendistribusian dan pelipatan hanya melibatkan pasangan nomor urut satu yakni Yakobus Dumupa-Oscar Makai.
“Mereka bawa logistik ke Dogiyai pun kami tidak tahu," ujar Markus di gedung DKPP, Jakarta Pusat, Jumat (3/3).
BACA JUGA: Nih Solusi Bagi Pemilih yang Belum Terdaftar
Selain itu, Markus juga melaporkan dugaan tidak profesionalnya panitia pengawas pemilu (panwaslu) yang diduga sengaja membiarkan proses pendistribusian logistik tanpa melibatkan pasangan calon di pilkada Dogiyai. Markus menduga ada pihak-pihak lain yang terlibat dalam persoalan ini.
Kuasa hukum Markus, Rio Ramabaskara menambahkan panwas juga membiarkan pembubaran dukungan terhadap kliennya di distrik Sugikai Selatan. Padahal, lanjut Rio, 12 kampung yang ada di distrik tersebut sudah sepakat untuk mendukung kliennya sebagai bupati Dogiyai.
BACA JUGA: KPPS Diminta Periksa KTP Pemilih
"Di sana sistem ikat, lalu dibubarkan. Lagi-lagi panwas tidak menggunakan fungsinya untuk melihat fakta itu,” katanya.
Bahkan, kata dia, di distrik selatan itu malah ada panwas non-aktif. "Panwas aktifnya malah tidak ada sama sekali," sesalnya.
Melihat dugaan itu, pasangan calon ke kantor panwas. Namun, di kantor panwas seluruh komisioner malah tidak ada. Nah, kata dia, hal itulah yang dirumuskan menjadi pengaduan di DKPP yakni terkait masalah adanya indikasi kecurangan yang dilakukan secara masif bahkan mungkin terstruktur oleh penylenggara pemilu.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Ahok, Wasekjen PKB Bahas Pilkada
Redaktur & Reporter : Boy