Ini Alasan Demokrat Menjajaki Koalisi dengan Gerindra

Senin, 21 Mei 2018 – 20:50 WIB
Partai Demokrat. ILUSTRASI

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat menjajaki peluang untuk berkoalisi dengan poros Gerindra dan PKS. Salah satu alasannya karena kemungkinan Demokrat sulit membentuk poros ketiga.

Penjajakan awal telah dimulai dengan pertemuan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat (Kogasma PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, pekan lalu.

BACA JUGA: Bersama Cak Imin, PKB Dekati Golkar dan Tinggalkan Demokrat

“Pasti dalam rangka koalisi, karena mengumpulkan suara 20 persen kan tidak mudah, maka Demokrat mencoba menjajaki bergabung dengan salah satu poros yang sudah ada,” ucap Juru Bicara Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menjawab JPNN.com, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/5).

Saat ini, lanjut eks relawan Joko Widodo itu, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono lebih condong membuka komunikasi dengan poros Gerindra.

BACA JUGA: Prabowo Bakal Temui SBY, Begini Rencananya

"(Gerindra) yang kami anggap bisa menjadi teman yang lebih baik ke depan. Tetapi ini masih dalam tahap penjajakan politik, penjajakan awal, menyamakan frekuensi dulu, persepsi. Tapi tampaknya pembicaraannya akan meningkat," jelas dia.

Itulah mengapa dalam waktu dekat pembicaraan kedua partai akan diperdalam saat pertemuan SBY-Prabowo yang sedang diatur waktunya.

BACA JUGA: Sinyal Koalisi Demokrat-Gerindra Menguat?

Ferdinand menyebutkan, dalam proses penjajakan ini partainya tentu akan berkomunikasi dengan PKS yang sudah lebih dulu dekat dengan Gerindra, meskipun keduanya belum resmi berkoalisi di Pilpres mendatang.

"Kami masuk ini sekarang, meskipun belum resmi koalisi antara Gerindra dengan PKS, tapi mereka kita lihat sudah lebih dulu bersama-sama. Tentu kami masuk ke dalam poros yang sudah ada kalau memang nanti kami berkoalisi dengan mereka," jelas Ferdinand.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilgub Jatim Bakal Tentukan Peluang Cak Imin Dampingi Jokowi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler