jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memakai kemeja hitam saat menerima audiensi Duta Besar Inggris untuk RI Dominic Jermey di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).
Hasto rupanya memiliki alasan dan pesan khusus memilih mengenakan kemeja hitam menjamu Dominic.
BACA JUGA: Prabowo Gandeng Gibran, Hasto: PDIP Ini Banteng, Makin Ditekan, Makin Semangat
"Saya hari ini sengaja menggunakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan," kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu melalui keterangan pers yang disampaikan DPP PDIP, Jumat (27/10).
Hasto dalam pertemuan dengan Dominic mengapresiasi perhatian Inggris dan masyarakat Internasional atas perkembangan dan situasi politik nasional.
BACA JUGA: Hasto PDIP Terbitkan Surat Perintah, Isinya Sebut Nama Gibran dan Boby
Salah satunya, setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres dengan berbagai skenario hukum melalui MK di Indonesia.
"Kami sangat cinta Pak Jokowi, dan mendukungnya sebagai Presiden dengan total. Namun, kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini," ujarnya.
BACA JUGA: Hasto Ungkap Kontemplasi Megawati dengan Tasbih Merah Sebelum Memilih Mahfud
Hasto tampak didampingi Ketua DPP Ahmad Basarah, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Andreas Pareira, dan Ketua Departemen Hubungan Internasional DPP PDIP Hanjaya Setiawan ketika bertemu Dominic.
Dalam pertemuan dengan Dominic, dia juga memaparkan sejarah kantor PDIP saat mengalami serangan masa Orde Baru (Orba).
Hasto bercerita soal kantor PDIP pas era orba menjadi simbol perlawanan dan mendapat dukungan moral yang sangat luas dari masyarakat.
Selain itu, dia membahas tentang situasi politik di PDIP yang terus melakukan konsolidasi memenangkan pasangan Bakal Capres-Cawapres 2024 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Kami percaya paslon Ganjar-Mahfud akan menjadi terang keadilan, mempercepat kemakmuran dengan memberantas KKN," tutup Hasto. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan