jpnn.com, JOGJA - Program Darmasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi ajang untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing.
Salah satu daerah favorit yang dituju peserta darmasiswa adalah Yogjakarta.
BACA JUGA: Peminat Program Darmasiswa di ISI Jogja Melonjak
Seperti pengakuan Hoang Trung Kien, asal Vietnam. Sarjana Hubungan Internasional. Hoang tertarik dengan Yogja karena keunikan budayanya. Begitu lulus kuliah tahun lalu, Hoang pun mencoba ikut program Darmasiswa 2017/2018.
"Saya saat itu pilih Universitas Gadjah Mada (UGM) dan satu universitas lagi. Enggak nyangka bisa lulus di UGM," terang Hoang dengan bahasa Indonesia aktif saat ditemui di Yogjakarta, Selasa (10/4).
BACA JUGA: Target 75 Persen Lulusan SMK Langsung Kerja
Sama halnya dengan Reiko Fukushima asal Jepang. Master dari salah satu universitas di Italia ini sangat tertarik dengan budaya Jawa (Yogja). Menurut Reiko, budaya Jawa mirip Jepang.
"Jawa dan Jepang hampir sama. Budaya sopan santun dan menghormati yang lebih tua sangat kental. Makanya saya tertarik belajar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan budaya Yogjakarta," tuturnya.
BACA JUGA: Honorer Bisa Jadi Guru CPNS, Ini Syaratnya
Chanakamol Kongyok asal Thailand juga punya misi khusus ikut program Darmasiswa. Dia ingin menyelesaikan disertasi S3-nya tentang budaya Asia.
"Dalam disertasi, budaya yang saya angkat adalah batik. Makanya di sini saya belajar budaya membatik, wayang kulit, dan gamelan," tutur Chanakamol.
Sementara Zhanyl Alymkul Kyzy asal Kyrgyztan juga tertarik dengan budaya Yogjakarta. Saat menginjak bumi Yogja, Zhanyl langsung tertarik dengan laut. Ini untuk kali pertama dalam hidupnya melihat laut.
"Aku suka banget sama laut. Baru kali pertama lihat laut di Parangtritis," ujarnya dengan mata berbinar.
Lucunya, Zhanyl paling senang hujan turun. Semakin deras hujan, dia makin kegirangan. Bahkan, sengaja jalan di tengah hujan deras tanpa pakai sandal dan payung.
"Aku suka hujan deras dan banjir. Di negaraku enggak ada," ucap lulusan S2 hukum internasional ini.
Abdul Muizz Mohd Saileh, juga jatuh cinta dengan Yogja. Sarjana ekonomi dari salah satu universitas di Brunei Darussalam ini bahkan berencana akan pindah ke Yogja.
"Aku pengin tinggal di sini, makanya aku pelajari bahasa dan budayanya. Yogja itu unik dan biaya hidupnya serba murah," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Ini Kemendikbud Rekrut 100 Ribu Guru CPNS
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad