Ini Alasan Megawati Minta Kader PDIP Tetap Kawal Jokowi, Fahri Hamzah Bahas Rekonsiliasi

Kamis, 26 Oktober 2023 – 16:55 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com - SURAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta para kader “banteng moncong putih” untuk tetap mengawal kepemimpinan Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatannya.

Perintah Megawati itu diungkapkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

BACA JUGA: Hasto Ungkap Kontemplasi Megawati dengan Tasbih Merah Sebelum Memilih Mahfud

"Bu Mega itu arif dan bijaksana. Karena Pak Jokowi masih jadi anggota PDI Perjuangan, ya, beliau (Megawati) mintanya kawal Jokowi sampai selesai, karena dulu yang mencalonkan (Jokowi) beliau, kok," kata Rudy di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/10).

Pria kelahiran 13 Februari 1960 itu membantah bahwa Megawati dan Jokowi memiliki hubungan tidak baik, sehingga Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

BACA JUGA: Adian Napitupulu: Gue Enggak Mikirin Gibran, Cieee

"Enggak ada kubu-kubuan, enggak ada berseberangan," tambah Rudy.

Rudy mengaku terakhir bertemu dengan Megawati dan Jokowi saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan pada bulan September lalu.

BACA JUGA: Komentar Adian Napitupulu soal Sikap Presiden Jokowi, Dalam Banget, 7 Kali!

"Terakhir ketemu waktu di rakernas. Bu Mega turun tangga digandeng Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Artinya, kan tidak ada keretakan antara Pak Jokowi dengan Bu Mega. Setelah itu belum ketemu lagi. Selebihnya saya nggak ngerti," ujar Rudy.

Rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menilai Gibran yang menjadi bakal cawapres merupakan simbolisasi rekonsiliasi antara bakal capres Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi pada Pilpres 2019.

"Pak Prabowo ingin mempertahankan koalisi besarnya sebagai pertahanan atau mempertahankan rekonsiliasi yang terjadi pada tahun 2019. Maka wakilnya Pak Prabowo adalah sesuatu yang mesimbolisasi rekonsiliasi yang pernah ada antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.

Dia menilai sosok Gibran mengantongi kategori-kategori yang merepresentasikan rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo sehingga akhirnya dipilih sebagai bakal cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Kalau tidak ngambil dari partainya juga bisa orang yang bisa di-endorse atau terasosiasi dengan beliau. Nah, partainya kan PDIP, kebetulan Mas Gibran itu dapat dua-duanya. Jadi dia kader PDIP juga pada saat yang bersama, dia juga dekat dengan Pak Jokowi karena beliau adalah istilahnya anak biologis dan ideologis dari Pak Jokowi kan, tentu akan didukung," kata Fahri Hamzah.

Fahri mengaku bahwa nama Gibran telah mencuat sejak awal dalam pembahasan di internal KIM, bahkan sebelum Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan terkait syarat dan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden pada Senin (16/10).

Dikatakan, persetujuan atas Gibran sebagai bakal cawapres dari KIM, makin mantap setelah MK akhirnya memutuskan mengabulkan sebagian permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum mengenai batas usia calon presiden dan calon wakil presiden diubah menjadi berusia 40 tahun atau pernah berpengalaman sebagai kepala daerah.

"(Pembahasan) siapa wakilnya, ini yang kami bahas agak lama, tetapi terakhir itu mengarah kepada kesepakatan bahwa ini mesti figur yang secara riil merepresentasikan rekonsiliasi antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi, dan memang calon terkuatnya Gibran.”

“Sejak itu calon terkuatnya Gibran, cuma kan orang melihatnya ada gugatan di MK, menang atau tidak gitu. Nah, begitu menang, jadi klop," kata Fahri.

Dia pun optimistis publik akan mendukung gagasan rekonsiliasi tersebut dengan Gibran Rakabuming sebagai representasinya, sebagaimana torehan hasil survei yang menunjukkan dukungan publik adanya rekonsiliasi dan keberlanjutan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler