jpnn.com - JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli membeberkan kelakuan anak buahnya yang menurutnya sudah kebelinger terkait keputusan perpanjangan kerja sama dengan PT Freeport Indonesia. Pihak yang Rizal maksud yakni Menteri ESDM Sudirman Said.
Rizal mengungkapkana hal itu saat menghadiri rapat Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10).
BACA JUGA: Menteri Basuki Harapkan Pendanaan Tol Cisumdawu Selesai 3 Bulan
Mantan Kepala BULOG ini mengaku tidak ingin melihat ada pejabat yang masih menggunakan cara yang tidak efisien dalam menyetujui kontrak kerja sama di era Presiden Joko Widodo.
“Setiap perpanjangan kontrak itu, terjadi KKN. Pejabat yang masih pakai paradigma lama harusnya tidak ada lagi di zaman Presiden Jokowi,” ungkap Rizal.
BACA JUGA: Rieke: Anggota Pansus Pelindo Jangan Sampai Masuk Angin
Rizal lantas menyinggung soal royalti tembaga, perak, dan emas yang hanya sebesar 1 persen dibayarkan oleh PT Freeport. Seharusnya, kata Rizal, pejabat di Indonesia lebih memikirkan keuntungan sumber daya alam untuk rakyat. Kalaupun diperpanjang, pemerintah harus menaikkan posisi tawar yang lebih tinggi.
“Kalau awal Orba enggak apa-apa hanya 1 persen, karena mungkin belum banyak investor yang mau masuk, dan Indonesia belum siap. Maaf lagi, (ini karena) pejabatnya mudah disogok sehingga terjadi perpanjangan kontrak yang term-nya tidak berubah sama sekali,” sesal Rizal.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Luhut Klaim Tax Amnesty Tambah Pemasukan jadi Rp 2 Ribu Triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ohoho.. Menteri Ini Ternyata Paling Dekat Dengan Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi