jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto angkat bicara terkait kenaikan gas elpiji 12 kg sebesar Rp 666,67 per kg atau sekitar Rp 8.000 per tabung.
Menurut Dwi, keputusan menaikkan harga elpiji 12 kg dipicu karena harga minyak dunia yang terus merangkak. Dwi mengatakan, kalau harga elpiji 12 kg tidak dinaikkan, Pertamina akan mengalami kerugian.
BACA JUGA: Harga Elpiji 12 Kg Naik, Pemerintah Bisa Apa...
"Kenaikan ini dibutuhkan karena kami melihat harga minyak dunia sudah naik. Kalau tidak (naikkan elpiji 12 kg), Pertamina akan mengalami rugi yang besar. Maka kami harus menyampaikan posisi itu," ujar Dwi saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/4) petang.
Namun, mantan dirut Semen Indonesia ini enggan menyebut jumlah kerugian yang bakal diderita Pertamina. Karena alasan itulah, sambung Dwi, Pertamina tak mau menunda-nunda untuk menaikkan harga elpiji 12 kg.
BACA JUGA: Soal Pelabuhan Cilamaya, Dirut Pelindo II: Udah Bener itu
Dia menambahkan, keputusan menaikkan harga elpiji 12 kg sepenuhnya menjadi kewenangan Pertamina. Hal tersebut juga sudah dilaporkan pada pemerintah. Manajemen Pertamina juga sengaja tidak gembor-gembor kenaikan harga elpiji 12 kg untuk mengantisipasi adanya penimbunan.
"Kewajiban Pertamina untuk melapor ke pemerintah sudah kami lakukan,
BACA JUGA: Jokowi Panggil Bos AirAsia ke Istana, Ada Apa?
dan kalau naik itu memang sebaiknya dilakukan segera mungkin mulai dari informasi. Kalau tidak orang akan menimbun, maka secepatnya kalau ada rencana harus dilaksanakan," tegas Dwi. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Pemerintah Tegas Awasi Kenaikan Tarif Angkutan Umum
Redaktur : Tim Redaksi