jpnn.com, JAKARTA - Ketua JW Movement for Prabowo-Gibran, Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengungkap 5 alasan harus memenangkan paslon nomor urut 02 satu putaran pada Pemilu 2024.
Alasan pertama, kata Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, calon presiden (capres) harus sudah selesai dengan dirinya sendiri.
BACA JUGA: Ini Bukti Dukungan Wiranto untuk Prabowo-Gibran, Dari Jateng Hingga Kalimantan
Menurut Wiranto, Prabowo Subianto sudah selesai dengan dirinya sendiri. Mulai dari kekayaan hingga ketenaran sudah diraih.
"Justru Prabowo ingin mewakafkan sisa hidupnya untuk negeri ini," ujar Wiranto, dalam pidatonya pada Silaturahmi Kebangsaan Pemilu Damai untuk Indonesia di Jakarta, Jumat (2/2).
BACA JUGA: Wiranto Mengajak Mantan Aparat Desa Memenangkan Prabowo-Gibran Satu PutaranÂ
Alasan kedua, lanjut Wiranto, seorang presiden itu harus tahu masalah serta punya pengalaman tentang apa yang harus dilakukan.
Dari tiga capres saat ini, kata Wiranto, Prabowo yang paling mengerti dan berpengalaman di dalam maupun luar negeri karena menguasai masalah domestik, global, maupun regional.
BACA JUGA: Hadiri Konsolidasi SEMAR Desa, Wiranto: Peran Mantan Aparatur Itu Luar Biasa
Alasan ketiga, keberlanjutan dari program pendahulunya. Hal ini hanya terlihat dari Prabowo-Gibran yang paling serius melanjutkan program Presiden Jokowi dibandingkan paslon lainnya.
Alasan keempat adalah calon presiden itu suka joget. Wiranto mengatakan bahwa negeri ini dipenuhi dengan budaya joget atau budaya tari yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
"Jadi, joget itu menandakan ada kegembiraan, kebahagiaan, kebersamaan, dan berdasarkan budaya-budaya kita. Jadi, siapa yang suka joget? Prabowo," jelasnya.
Alasan kelima, adanya kesempatan yang luas diberikan oleh Prabowo kepada generasi milenial dan Gen Z, bahkan memberikan kesempatan kepada anak muda.
Wiranto juga menyampaikan tiga alasan mengapa pilpres harus satu putaran. Pertama, putaran kedua akan membuat negara mengeluarkan biaya hingga Rp 17 triliun.
Kedua, jika terjadi dua putaran, ada kekhawatiran akan terbelah dua kubu yang berhadapan sehingga menimbulkan perpecahan.
"Ketiga, jika hanya sekali putaran maka sang pemenang sang presiden dan wakil presiden punya waktu 4,5 bulan untuk lebih memperdalam, lebih menyempurnakan, lebih mempelajari, lebih mempersiapkan jabatan-jabatan yang akan diembannya nanti," jelasnya. (jlo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh