jpnn.com, BANYUWANGI - Jumlah kerugian akibat banjir bandang yang menerjang empat dusun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jatim, Jumat (22/6), ditaksir mencapai Rp 5 miliar.
Nilai nominal kerugian tersebut tertuang dalam surat usulan penerbitan pernyataan tanggap darurat bencana penanganan banjir bandang yang dikirimkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi kepada Bupati Banyuwangi.
BACA JUGA: Ini Strategi KLHK Cegah Longsor dan Banjir Bandang
Dalam surat nomor 188/723/429.205/2018 tertanggal 22 Juni 2018 tersebut, disebutkan jika bencana banjir bandang yang melanda empat dusun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh disebabkan curah hujan tinggi di lereng gunung raung. Dan adanya longsor di lereng Gunung Pendil serta adanya timbunan material longsor di hulu Sungai Badeng.
Akibatnya, volume air Sungai Badeng meningkat dan mengalir dengan deras menghanyutkan material longsoran dari hulu berupa batu, kerikil, pasir, dan batang pohon tumbang. Pada beberapa lokasi aliran air bercampur lumpur melimpah keluar dari jalur sungai karena terjadi penyumbatan, penyempitan, pendangkalan, belokan, dan menyumbat jembatan garit di Desa Alasmalang.
BACA JUGA: Ratusan Warga Krisis Air karena Banjir Bandang
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang yang terjadi pada Jumat ( 22/6) tersebut. Namun, dampak dari bencana banjir bandang tersebut mengakibatkan kerusakan di areal pertanian yang dialiri Sungai Badeng sekitar 1.721 hektare, serta kerusakan infrastruktur dam pengairan di enam lokasi sepanjang aliran Sungai Badeng.
Sementara untuk kerusakan bangunan dengan rincian rumah rusak berat atau roboh mencapai 23 rumah. Rumah rusak sedang atau lumpur masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 20 sampai 120 centimeter (cm) mencapai 80 unit rumah. Dan rumah dengan kondisi rusak ringan atau lumpur masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 20 cm mencapai 225 unit rumah.
BACA JUGA: Perekonomian Lumpuh Setelah Dihantam Banjir Bandang
”Kerugian akibat kerusakan fasilitas umum, kerusakan lahan pertanian, kerusakan dan kehilangan barang milik warga masih dalam perhitungan. Sementara ditaksir mencapai sekitar Rp 5 miliar,” jelas Fajar Suasana.
BACA JUGA: Ganasnya Banjir Bandang Alasmalang Jumat Pagi, Hancur Lebur
Menanggapi surat dari BPBD tersebut, Bupati Abdullah Azwar Anas juga langsung mengeluarkan surat pernyataan tanggap darurat bencana. Dalam surat nomor 188/724/ KEP/429.011/2018, Bupati Anas menetapkan status tanggap darurat bencana penanganan banjir bandang di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.
Status keadaan darurat bencana tersebut akan diberlakukan selama tujuh hari terhitung sejak Sabtu (23/6) hingga Jumat (29/6). (ddy/aif/c1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganasnya Banjir Bandang Alasmalang Jumat Pagi, Hancur Lebur
Redaktur & Reporter : Soetomo