Ini Buaya Manja, Berburu Gurame di Kolam Warga

Rabu, 25 Januari 2017 – 17:24 WIB
Buaya Senyulong nongol di kolam milik H Effendi di kompleks Perumahaan Istana Arafatuna di Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar. FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMATERA EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com - Kehebohan terjadi di Perumahaan Istana Arafatuna di Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Sumsel, kemarin (24/1).

Warga berbondong-bodong mendatangi kolam milik H Effendi. Di kolam itu, nongol buaya Senyulong.

BACA JUGA: Hiiii Ngeri, Ada 10 Buaya di Kolong Rumah Warga

Buaya Senyulong yang termasuk satwa dilindungi ini memiliki panjang sekitar dua meter. Buaya ini cukup sulit ditangkap karena selain ukurannya yang besar, juga karena kolam yang cukup dalam.

Buaya terlihat oleh pemilik kolam sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu banyak ikan yang melompat dan dilihat ternyata ada buaya yang timbul dengan ukuran cukup besar.

BACA JUGA: Warga Curiga Buaya Cuma Satu, Difoto Itu-itu Juga

Tak pelak kehadiran buaya tersebut menarik perhatian masyarakat yang berada di Jl Noerdin Panji.

Reza, anak pemilik kolam mengatakan, buaya yang masuk ke kolam milik orang tuanya H Effendi sudah kali ketiga.

BACA JUGA: Hiii.... Dua Buaya Keluyuran di Sungai Belum Tertangkap

“Kolam ini sudah ada sejak empat tahun lalu, dulu dua kali sudah masuk buaya dan kabur sendiri, nah sekarang yang ketiga,” ujarnya.

Dikatakan, masuknya buaya jelas merugikan lantaran kolam berisi ikan patin dan gurame yang siap untuk di konsumsi.

“Ukurannya ada yang sudah empat kilo, itu ada bangkai ikannya yang tidak habis dimakan buaya,” terangnya.

Karenanya, dia minta pihak berwenang untuk melakukan penangkapan sehingga tidak banyak mengalami kerugian lagi.

“Sudah melapor, mudah-mudahan tidak membahayakan masyarakat sekitar,” tuturnya.

H Effendi, pemilik kolam menambahkan, banyak kerugian yang ditimbulkan dengan adanya buaya yang masuk ke kolam miliknya.

“Ikan ini sudah dipelihara sejak empat tahun lalu, sudah besar besar, kalau tidak diamankan ya semuanya bisa mati,” keluhnya.

Atas laporan tersebut, tim BKSDA Sumsel langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan buaya tersebut.

Namun penangkapan tidak bisa dilakukan sendiri sehingga menunggu pawang dari PD Budiman.

Kepala Resort Palembang BKSDA Sumsel, Sihombing mengatakan, penangkapan buaya harus dilakukan oleh petugas berwenang mengingat setiap satwa berbeda penanganannya.

“Seperti buaya jenis Senyulong ini termasuk yang dilindungi,” tuturnya.

Untuk itulah, bila melihat satwa liar yang berbahaya apalagi termasuk yang dilindungi harap langsung melaporkannya ke BKSDA. “Kami langsung turun ke lokasi, kita lihat dulu bagaimana penanganannya,” bebernya.

Sayangnya, saat pawang buaya datang ke lokasi, belum mampu melakukan penangkapa, karena alat yang dibawa tidak memadai.

Kaur Binhut dan Pengamanan kawasan BKSDA Sumsel, M Adreansyah mengatakan, untuk menangkap buaya tersebut harus menggunakan umpan khusus.

“Karena waktunya sudah sore dan umpannya itu adalah bebek, maka terpaksa dilakukan besok (hari ini, red),” ulasnya.

Buaya yang masuk ke kolam memiliki panjang lebih dari dua meter, hal tersebut terlihat dari moncongnya yang timbul dengan panjang sekitar 40 centimeter.

Kepala dan moncongnya kerap timbul justru menjadi tontonan masyarakat.

Masyaarakat justru sengaja datang untuk melihat buaya setelah mendengar adanya buaya besar yang masuk ke kolam milik warga.

Pinggiran kolam bahkan dipenuhi warga yang ingin melihat wujud buaya tersebut. (way/via)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buaya Kuning Kolong Ucok Kembali Teror Warga


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
buaya   kolam  

Terpopuler