Ini Bukti Komitmen Bea Cukai Batam Mendorong Kinerja Ekspor Nasional

Selasa, 01 Desember 2020 – 01:46 WIB
Bea Cukai Batam menggelar kegiatan Customs Visit Customer ke PT Sat Nusapersada. Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, BATAM - Bea Cukai mendorong ekspor nasional dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

Bea Cukai Batam melakukan berbagai cara, termasuk pendekatan kepada para pengusaha dan calon eksportir.

BACA JUGA: Bea Cukai dan Kementerian Koperasi dan UKM Dorong Peningkatan Ekspor Nasional

Langkah ini dapat memaksimalkan ekspor dengan memanfaatkan segala fasilitas kemudahan yang telah digelontorkan pemerintah.

Bea Cukai Batam, tak terkecuali, menjadi kantor pelayanan kepabeanan yang aktif menjemput bola dengan melaksanakan kegiatan Customs Visit Customer ke PT Sat Nusapersada.

BACA JUGA: Dukung PEN, Bea Cukai Dorong UKM Dengan Fasilitas KITE-IKM

Selain itu, Bea Cukai Batam juga menggelar diskusi dengan PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk. (Sari Roti) Batam tentang pelayanan ekspor.

Kepala Kantor Bea Cukai Batam Susila Brata, mengatakan pihaknya tengah memaksimalkan peran di tengah masyarakat sebagai trade facilitator dan industrial assistance.

BACA JUGA: Keripik Tempe Kediri Merambah Pasar Ekspor Timur Tengah, Bea Cukai Fasilitasi PDE Internet

“Kami memaksimalkan peran kami di dua hal tersebut dengan dua kegiatan yang baru saja kami laksanakan,” ujarnya, Senin (30/11).

Pertama, Bea Cukai Batam 25 November 2020 meninjau langsung kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT Sat Nusapersada, perusahaan yang merakit dan memproduksi produk elektronik canggih.

PT Sat Nusapersada sudah mengirim barang hasil produksinya ke berbagai negara di Benua Amerika, Eropa, dan Asia.

Salah satu produk yang mereka kirim ke Amerika Serikat (AS) yaitu smart home water meter, yang berfungsi untuk mengetahui laporan penggunaan air dan akan langsung terhubung melalui smartphone penggunanya.

Perusahaan ini hingga November 2020, sudah mengekspor 10.000 unit alat tersebut ke AS.

“Pihak perusahaan mengatakan bahwa mereka akan sangat membutuhkan peran dan dukungan dari pihak pemerintah dari mulai proses produksi maupun distribusinya, da salah satunya adalah Bea Cukai Batam," ujarnya.

Menurut Susila, dalam kesempatan itu pula, mereka berterima kasih atas kinerja Bea Cukai Batam yang dinilai memperhatikan setiap kebutuhan pelaku usaha.

"Kami merasa memiliki tanggung jawab dalam pergerakan produksi ini, karena seperti yang diketahui kegiatan ekspor ini akan sangat membantu ekonomi kita untuk terus naik,” kata Susila.

Ia menambahkan pihaknya berkomitmen untuk memberikan proses pelayanan kepabeanan yang cepat.

Dia berharap hubungan baik yang sudah terjalin dengan PT Sat Nusapersada sebagai pelaku usaha, akan terus meningkatkan kegiatan ekspor barang produksi buatan Indonesia.

"Hal tersebut tentunya akan makin meningkatkan perekonomian Indonesia bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," jelasnya.

Kegiatan kedua, Bea Cukai Batam menggelar diskusi upaya percepatan pengiriman barang hasil produksi dari Batam ke Tanjung Uban dan Tanjung Pinang, dengan PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk. (Sari Roti) Batam dan PT Elmount Logistik Nusantara selaku PPJK, 27 November 2020.

Menurutnya Susila, pertemuan dan diskusi ini digelar karena pihak Sari Roti Batam menginginkan adanya fasilitas rush handling dalam pengiriman barang.

Hal ini mengingat barang yang diproduksi Sari Roti merupakan makanan yang rentan terhadap kelembaban, suhu, dan waktu pendistribusian, sehingga diperlukan pelayanan yang cepat guna menjaga kualitas produk.

Menurut Susila, Bea Cukai Batam selama ini kami telah menyelesaikan pemeriksaan dokumen pemberitahuan pabean atas perusahaan tersebut dengan waktu rata-rata dua hari.

Bahkan, kata dia, ada yang hanya satu hari sampai diterbitkan surat perintah pengeluaran barang (SPPB).

Rata-rata waktu dua hari tersebut telah sesuai dengan KEP-219/KPU.02/2017 tentang Janji Layanan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam.

Pihaknya mengambil kebijakan untuk barang yang peka waktu, seperti obat-obatan dan makanan yang waktu expired-nya pendek, dilkukan penelitian tanpa menunggu dokumen fisik sampai di meja mereka.

"Jadi untuk penetapan nilai pabean kami jamin itu tidak ada kendala,” jelas Susila.

Berkenaan dengan upaya untuk lebih mempercepat pengiriman barang, pihaknya akan mengkaji lebih dalam terkait penerapan fasilitas rush handling di kawasan bebas.

Susila pun menjelaskan bahwa Bea Cukai Batam telah menerapkan kebijakan baru untuk pelayanan pemeriksaan dokumen di hari Sabtu.

Mulanya, pelayanan pemeriksaan dokumen di hari Sabtu dilakukan oleh satu orang Pejabat Pemeriksa Dokumen yang bertugas di kantor.

Sekarang, kata Susila, untuk mempercepat proses pelayanan, Pejabat Pemeriksa Dokumen yang sedang bekerja dari rumah diberikan kewenangan untuk memutus dokumen secara online.

"Kami juga telah mengimbau kepada pihak Sari Roti dan PPJK untuk tidak ragu menghubungi petugas Bea Cukai Batam apabila terdapat kendala di lapangan,” tuturnya.

Susila menegaskan bahwa dalam mendukung ekspor, Bea Cukai Batam senantiasa terbuka menerima masukan dan bersedia memberikan asistensi dan bantuan kepada pengguna jasa dalam melakukan proses kepabeanannya. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler