jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan peristiwa pilu yang dialami Yuyun, siswi sekolah menengah pertama (SMP) warga Rejang Lebong, Bengkulu tidak terulang di daerah lain. Agar kasus Yuyun tidak terjadi di wilayah DKI Jakarta, gubernur yang beken disapa dengan nama Ahok itu pun mengharapkan warganya saling peduli dan memperhatikan.
Salah satu cara untuk mempermudah warga memperhatikan satu sama lain adalah dengan membuat ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). "Kalau di Jakarta, partisipasi masyarakat itu dibutuhkan," katanya usai menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Jemaat Petra di Jalan Jampea, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (8/5).
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Bekuk Oknum Jakmania di SUGBK
Selain RPTRA, kata Ahok, Pemerintah ProvinsI (Pemprov) DKI Jakarta juga akan membenahi lingkungan berpenduduk padat. Ahok juga mengingatkan tentang aplikasi Qlue yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melaporkan jika merasa mendapat bahaya.
Nantinya, laporan masyarakat melalui aplikasi di telepon pintar itu akan diteruskan kepada Satpol PP DKI. Dengan adanya laporan warga, lanjut Ahok, maka Pemprov DKI bakal lebih mudah memantau daerah rawan.
BACA JUGA: Lokasi Foto Remaja Alay Bukan di Lubang Buaya, Lalu di Mana?
"Jadi kalau kamu jalan lewat mana, terus merasa ada waswas atau bahaya bisa lapor di Qlue," tutur mantan bupati di Belitung Timur itu. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Tidur Pulas saat Kapal Bocor, Lima Pemancing Tewas
BACA ARTIKEL LAINNYA... WN Skotlandia Terjun Bebas dari Lantai 15, Bagian Tubuhnya duh...
Redaktur : Tim Redaksi