jpnn.com, SURABAYA - Peluang pasar AMDK (air minum dalam kemasan) masih terbuka lebar. Hal itu yang dikatakan Managing Director PT Atlantic Biruraya yang menaungi brand Cheers Edwin Hendriadi.
''Karena itu, sekarang tambah banyak kompetitor yang bermain di AMDK. Termasuk dari luar negeri yang memiliki kualitas air minum hampir sama dengan lokal, tapi harganya cukup mahal,'' terang pria 39 tahun tersebut.
Menghadapi kompetisi yang kian ketat, anak kedua di antara empat bersaudara itu makin terpacu meluncurkan berbagai inovasi baru. Salah satu transformasi bisnis yang dilakukan adalah meluncurkan Cheers Alkaline Powered pada 2013. Atau yang sering disebut sebagai healthy water. Air tersebut diproduksi dengan teknologi mutakhir alpha ion alkalizer (AIA) yang mampu menghasilkan air minum dengan pH alkalin/basa. ''Ini adalah produk air minum alkalin pertama buatan Indonesia yang mempunyai kandungan pH di atas 8,'' ungkapnya.
Kebanyakan air minum yang memiliki pH tinggi di Indonesia masih diimpor. Lewat produk tersebut, pihaknya ingin berpenetrasi ke market yang lebih luas. Terutama masyarakat yang sangat berfokus terhadap kesehatan tubuhnya.
Edwin menuturkan, minum air alkalin setiap hari dapat membantu menstabilkan pH tubuh dan membuang semua racun secara efisien. ''Menjaga pH tubuh agar seimbang akan membuat tubuh manusia tetap sehat dan muda,'' papar ayah tiga anak tersebut.
Inovasi tidak berhenti sampai di situ. Pihaknya berkomitmen terus melakukan penambahan produk baru agar selalu menarik minat konsumen. Sampai saat ini, produk Cheers terdiri atas cup, botol, dan galon. Nah, untuk makin meraih pasar yang kian besar, delapan bulan lalu perusahaan me-launching galon ukuran 10 liter. Umumnya, yang tersedia hanya ukuran 19 liter.
Meluncurkan produk itu juga bukan tanpa alasan. Pihaknya melihat sebagian besar pelanggannya, terutama perempuan dan orang yang sudah berumur, sering kali kesusahan mengangkat galon 19 liter karena terlalu berat. Selain itu, berdasar riset dari tim Cheers, penggunaan air galon di kawasan apartemen ataupun kos-kosan tidak sampai sebanyak itu. ''Makanya, kami putuskan produksi galon 10 liter agar lebih praktis bagi konsumen,'' ujarnya.
Transformasi bisnis Cheers, rupanya, masih berlanjut. Pihaknya saat ini gencar mengembangkan market ritel ke e-commerce. Yaitu, melalui kerja sama dengan beberapa e-commerce di Indonesia. (Charina Marietasari/c14/oki)
BACA JUGA: Ini Tantangan Bagi Perusahaan AMDK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Minta Bea Masuk Antidumping Tak Diberlakukan
Redaktur : Tim Redaksi