Ini Cara Kemang Village Mencegah Banjir

Kamis, 25 Agustus 2022 – 12:35 WIB
Perumahan Kemang Village. Foto: Lippo Karawaci

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Upaya mencegah terjadinya banjir bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi diperlukan keterlibatan semua pihak.

Salah satunya adalah pengembang atau pihak swasta dengan membangun kawasan yang dikelolanya dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan. 

BACA JUGA: Jejeran Makanan Khas Eropa Mejeng di Hero Kemang dan Terogong, Berminat?

"Di Kemang Village kami memiliki kolam retensi yang berperan penting untuk mencegah banjir dan juga berfungsi sebagai sumber air dalam pengembangan yang terintegrasi," kata CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/8).

Di bagian bawah Kemang Village terdapat kolam retensi dengan kapasitas 100.000 m3 dan berfungsi untuk mengumpulkan air hujan serta air limpasan dari area sekitar Kemang.

BACA JUGA: Ini Salah Satu Penyebab Banjir di Kemang, Lihat Sendiri

Kolam retensi ini memiliki peran vital dalam mencegah banjir dan juga sumber air. 

"Instalasi pengolahan air di Kemang Village memproses dan memproduksi air minum, sedangkan instalasi pengolahan air limbah mengelola air limpasan untuk memproduksi air yang tidak bisa diminum untuk digunakan kembali," ujarnya.

BACA JUGA: Wagub DKI: Macet & Banjir Jakarta Tidak Mungkin Selesai 1 Periode

Ditambahkannya saat ini, 99% kebutuhan air di Kemang Village didapatkan dari sumber air alternatif, yang mana 63% berasal dari pengumpulan air hujan dan air limpasan dari kolam retensi, dan 36% dari hasil pengolahan air limbah. Hanya 1% pasokan air berasal dari sumber air kota. 

Selain itu, Kemang Village telah secara signifikan meningkatkan efisiensi daur ulang air limbahnya dalam tiga tahun terakhir. Pada 2021, Kemang Village telah mengolah 99% air limbahnya (hanya 1% air limbah yang dibuang), naik dari 68% di tahun 2019.

"Dari sudut pandang operasional, pengelolaan energi dan sumber daya air yang efisien juga memungkinkan LPKR untuk membukukan penghematan biaya yang signifikan di tahun 2021," ujar John Riady.

Perusahaannya juga konsisten dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya, terlebih dalam pembangunan perkotaan yang menerapkan konsep sustainable township. 

Salah satu penerapan prinsip ESG tersebut adalah praktik pengelolaan air di superblok Kemang Village, Jakarta Selatan, yang dikembangkan LPKR, yang mampu memenuhi 99% kebutuhan air secara mandiri.

"Kami bisa lebih baik lagi meningkatkan efisiensi sumber daya kami, dan melibatkan pelanggan juga mitra usaha kami untuk berpartisipasi dalam upaya tersebut," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler