Ini Cara Paling Ampuh Menelusuri OTG yang Keluyuran

Selasa, 05 Mei 2020 – 06:18 WIB
Ilustrasi Corona Covid-19. Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Kesehatan Masayarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr dr Windhu Purnomo MS mengatakan, pemeriksaan atau tes swab merupakan cara paling tepat untuk mengetahui jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.

OTG merupakan orang yang positif, tapi tak bergejala sehingga orang tersebut tak merasa sakit.

BACA JUGA: Aneh, Balita ini Positif Corona tetapi Orang Tua Negatif

Alhasil, OTG bisa berkeliaran kemana saja dan bisa menjadi carrier atau pembawa bagi orang yang ditemuinya.

"Dinyatakan OTG karena kontak erat dengan orang positif, tapi tidak ada gejela. Kita tidak bisa lihat kalau OTG berkeliaran. Lalu, kemungkinan bisa positif atau tidak, tidak akan diketahui kalau tidak tes swab," ujar pria yang akrab disapa Windhu ini.

BACA JUGA: Ada Warga Berencana Jual Ginjal untuk Bertahan Hidup, Pak Ganjar Langsung Bergerak Cepat

Menurut Windhu, tes swab serentak memang diperlukan bila ingin mengetahui jumlah OTG secara pasti. Namun, dia menyadari bahwa saat ini jumlah reagen terbatas.

"Tentu untuk swab terbatas saat ini, karena reagen tidak banyak. Mungkin kita masih banyak (jumlah OTG) tapi tes kita sedikit. Surabaya mungkin bisa 2 kali lipat jumlahnya, karena tesnya saat ini masih terbatas," jelasnya.

BACA JUGA: Dini Hari, Warga Lain sedang Salat Subuh, Dua Pria Ini Malah Pilih Berbuat Terlarang

Melihat kondisi ini, Windhu pun menyarankan agar masyarakat mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan saat ini. Masyarakat harus mematuhi untuk tidak keluar rumah apa lagi kontak erat dengan yang positif.

Dia juga menambahkan, penanganan untuk OTG ialah karantina bukan isolasi. "Untuk diketahui, perbedaanya ialah isolasi memisahkan orang yang sudah sakit dengan orang yang tidak sakit untuk mencegah penyebaran virus corona," terang Windhu.

Sedangkan karantina, lanjut Windhu, memisahkan dan membatasi kegiatan orang yang sudah terpapar virus corona namun belum menunjukkan gejala. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler