Ini Cara Pemkab Pekalongan agar Lokalisasi Sepi

Senin, 15 Juni 2015 – 05:26 WIB
KENA RAZIA : Para PSK lokalisasi Kebonsuwung di Desa Sidomukti, Kecamatan Karanganyar saat dirazia untuk didata. Foto: Taufik Hidayat/Radar Semarang

jpnn.com - PEKALONGAN – Bupati Pekalongan, Amat Antono menunjukkan keseriusannya untuk menutup lokalisasi Kebonsuwung  di Desa Sidomukti, Kecamatan Karanganyar, Pekalongan. Terlebih, di Pekalongan telah ditemukan 11 penderita HIV/AIDS baru.

Mengacu data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, potensi terbesar penyebaran penyakit HIV/AIDS adalah dari pekerja seks komersial (PSK), termasuk seperti yang ada di lokalisasi Kebonsuwung tersebut. Antono yang  sebelumnya telah melakukan kunjungan secara mendadak ke lokalisasi Kebonsuwung, akan menggencarkan operasi penyakit masyarakat (pekat).

BACA JUGA: Bupati Bandung Barat Imbau Anak Buah Pakai Akik Oncom, Apa Istimewanya?

“Saya minta, tolong Kebonsuwung dioperasi terus biar tutup. Saya mohon segera digelar razia. Sehingga dapat segera tutup total,” ujarnya seperti dikutip Radar Semarang.

Menurutnya, Pemkab Pekalongan saat ini masih terus mengupayakan penutupan aktivitas prostitusi di Lokalisasi Kebonsuwung. Jika masih ada PSK yang tetap beroperasi, Antono akan mengambil tindakan tegas dengan menutup lokalisasi tersebut.

BACA JUGA: Perangi Tikus, Pak Camat Ajak Warga Kembangkan Burung Hantu

“Kalau masih bandel, bisnis esek-esek masih terus beroperasi, akan saya segel,” kata Antono..

Kepala Satpol PP Kabupaten Pekalongan, Alif Nurfiyanto, mengatakan berdasarkan pendataan terakhir, sedikitnya ada 22 rumah di lokalisasi Kebonsuwung yang dijadikan tempat prostitusi. Dari 22 rumah itu,  empat di antaranya menyediakan hiburan karaoke tanpa izin.

BACA JUGA: Tol Cikapali Dioperasikan, Kabupaten Cirebon Diuntungkan

Alif menambahkan, operasi pekat akan terus digelar. Jika masih ada PSK yang kedapatan beroperasi maka akan ditangkap untuk dikirim ke panti rehabilitasi sosial.

“Menyediakan tempat untuk penyelenggaraan tempat asusila, jelas pelanggaran Perda Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum, dan harus ditutup,” katanya.

Sementara Kepala Desa Sidomukti, Kecamatan Karanganyar, Hasrito menandaskan, setelah adanya kunjungan Bupati Pekalongan ke Kebunsuwung, kegiatan di lokalisasi sudah mulai sepi. Menurutnya, aktivitas hanya terlihat pada malam hari.

“Kondisi terkini praktik prostitusi di lokalisasi Kebonsuwung sudah sepi. Hanya menyisakan pemilik warung yang masih ramai, khususnya malam hari.” tandasnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajukan Permohonan Transmigrasi, 40 KK di Banyumas Tunggu Kebijakan Pusat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler