Ini Cara SC Piala Presiden Kikis Perseteruan Jakmania Vs Bobotoh

Jumat, 16 Oktober 2015 – 22:37 WIB
Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait (paling kanan) bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Gubernur DKI Basuki T Purnama dan Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian di Jakarta, Jumat (16/10) dalam rapat koordinasi persiapan final Piala Presiden. Foto; SC Piala Presiden for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA  - Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2015 Maruarar Sirait melakukan pendekatan persuasif kepada pendukung klub jelang laga final Piala Presiden 2015. Hari ini (16/10), Ara -sapaan Maruarar mengunjungi kantor Persija di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Menurutnya, Piala Presiden 2015 harus benar-benar menjadi sejarah baru bagi persepakbolaan nasional. Sejarah baru itu tidak hanya pada masalah prestasi klub, tetapi juga para pendukungnya.

BACA JUGA: Dihukum Komite, Italia Masih Dukung Platini Jadi Presiden FIFA

Karenanya Ara dalam kesempatan itu mengajak suporter Persija yang dikenal dengan julukan Jakmania agar bisa menjadi tuan rumah yang baik. Ajakan itu didasari catatan bahwa Jakmania punya sejarah perseteruan dengan pendukung Persib.

Menurutnya, sudah saatnya klub-klub sepak bola dan pendukungnya menorehkan sejarah emas dengan mengutamakan sportivitas. “Para klub bermain sportif, begitu juga dengan para suporter,” ujarnya.

BACA JUGA: Bek Andalan Ini Bangga Jadi Bagian Fantastis Inter Di Usia 17 Tahun

Sebaliknya, politikus PDI Perjuangan itu mengimbau Bobotoh dan Viking yang dikenal sebagai pendukung kolot Persib agar bisa menjadi tamu yang baik. “Saatnya para pendukung, terutama Bobotoh dan The Viking yang akan menjadi tamu, dengan The Jakmania yang menjadi tuan rumah juga mencatat sejarah baru," katanya dalam kesempatan yang juga dihadiri Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil itu. 

Ia menuturkan, Piala Presiden 2015 akan menjadi catatan positif bagi sejarah sepak bola di tanah air. Sebab, baru pertama kalinya sebuah ajak turnamen sepak bola di Indonesia diaudit oleh lembaga yang kredibel, PriceWaterhouseCooper (PWC). Audit oleh PWC bahkan sampai pada setiap pertandingan di ajang Piala Presiden 2015.  

BACA JUGA: Ara: Tangkap Mafia Skor!

Lebih lanjut Ara menegaskan, perubahan untuk perbaikan dalam sepak bola nasional itu juga sejalan dengan revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Termasuk spirit mengedepankan perbedaan demi persatuan nasional.

Ara pun berharap spirit baru yang diusung dalam Piala Presiden 2015 bisa berdampak besar. "Kita berharap kualitas sepak bola Indonesia semakin baik dan berkualitas dan bisa semakin diperhitungkan di dunia internasional," pungkasnya.(ara/JPG/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cedera Panjang, Kontrak Gelandang Roma Ini Tidak Pasti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler