jpnn.com, KUNINGAN - Mendikbud Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan pendidikan yang telah membantu pemerintah menurunkan angka buta aksara.
Dengan kerja sama yang baik tersebut, Indonesia berhasil menuntaskan penduduk buta aksara sampai dengan 97,93 persen.
BACA JUGA: Mendikbud Ajak Siswa Hayati Lagu Indonesia Raya 3 Stanza
“Saya sangat bangga tingkat buta aksara di Indonesia mengalami penurunan drastis. Ini suatu prestasi yang luar biasa,” kata Muhadjir pada acara puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tahun 2017, di GOR Ewangga, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (8/9).
Dalam penuntasan buta aksara, Menteri Muhadjir mengingatkan kepada seluruh pegiat pendidikan, bahwa keberaksaraan tidak hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Namun perlu dipastikan jika warga belajar sudah betul-betul mengerti yang dibacanya.
BACA JUGA: Mendikbud Targetkan Angka Buta Aksara di Bawah 2 Persen
“Begitu juga dengan menulis, perlu dipastikan betul ia mengerti dengan yang ditulisnya. Hal sama juga dengan menghitung. Dengan begitu, maka masyarakat yang beraksara tidak kembali lagi menjadi buta aksara,” jelasnya.
Pada puncak peringatan HAI 2017, Muhadjir menyampaikan pesan kepada seluruh penduduk Indonesia untuk terus belajar.
BACA JUGA: Mendikbud: Tidak Satu pun Negara Bebas Buta Huruf
Kepada seluruh kepala daerah yang menerima penghargaan hari ini, Muhadjir berpesan untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat atas keberhasilannya dalam keberaksaraan dan belajar itu penting.
Pemerintah daerah penerima penghargaan Anugerah Aksara tahun ini adalah Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, dan Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.
Selain pemerintah daerah, penghargaan juga diberikan kepada pegiat keaksaraan dan lembaga pendidikan non formal dan informal.
Untuk pegiat keaksaraan, penghargaan diberikan kepada M. Rusli Abdillah dari Kota Pontianak Kalimantan Barat, Maktuf dari Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Lies Umami dari Kabupaten Cirebon Jawa Barat, I Wayan Mertayasa dari Kabupaten Karangasem Bali, dan Djufri Abbas HS dari Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
Selanjutnya penerima penghargaan kategori keberaksaraan warga belajar pendidikan keaksaraan, juara pertama diraih oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cendana dari Sumatera Utara, juara kedua diraih oleh PKBM Nurul Falah dari Jawa Barat, dan juara ketiga diraih oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balangan dari Kalimantan Selatan.
Untuk kategori kelembagaan PKBM, penghargaan juara pertama diraih oleh PKBM Interaktif dari Jawa Timur, juara kedua diraih oleh PKBM Bina Insan Mandiri dari Sulawesi Tengah, dan juara ketiga diraih oleh PKBM Nintabua dari Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan untuk kategori Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kreatif-Rekreatif, penghargaan juara pertama diraih oleh Rumpaksa Percisa (Rumah Pustaka Pers Cilik Cisalak) dari Kota Tasikmalaya Jawa Barat, TBM Wadas Kelir dari Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Selanjutnya, Rumah Baca Gang Masjid dari Kabupaten Jombang Jawa Timur, TBM Tanah Ombak dari Kota Padang Sumatera Barat, dan Taman Baca Barakate Hikayat Tanah Hitu dari Kabupaten Maluku Tengah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HAI 2017, Mendikbud Gelorakan Semangat Berantas Buta Aksara
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad