jpnn.com, JAKARTA - Ganja memang memiliki manfaat obat dan berpotensi meningkatkan ekonomi.
Namun, penting untuk diketahui bahwa banyak efek samping negatif terhadap obat tersebut.
BACA JUGA: Ladang Ganja Seluas Dua Hektare Ditemukan di Madina
Secara khusus, ganja bisa memiliki efek signifikan pada otak.
Inilah yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan mengisap ganja, seperti dilansir laman Cheat Sheet, Rabu (14/3).
BACA JUGA: Pakai Ganja Sejak 2015, Fachri Mengaku Sedang Rehabilitasi
Hilang ingatan
Merokok dengan menggunakan banyak ganja berpotensi merusak memori jangka pendek Anda.
BACA JUGA: Bandar Ganja Empat Lawang Keok Ditembak Polisi
Sebuah tim peneliti di Swiss meneliti pengguna ganja selama periode 25 tahun. Pada akhir masa studi, subjek tes mengambil tes yang menilai kemampuan kognitif mereka.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa mereka yang mengisap ganja setiap hari setidaknya lima tahun memiliki ingatan verbal yang lebih rendah pada usia paruh baya daripada mereka yang tidak mengisap ganja.
Skizofrenia
Para peneliti menyimpulkan bahwa ada bukti substansial dari hubungan penggunaan ganja dan pengembangan skizofrenia.
Skizofrenia menyebabkan delusi dan halusinasi. Hal ini ditandai dengan pemikiran atau pengalaman yang tidak berhubungan dengan kenyataan.
Namun, ganja tampaknya tidak memperburuk efek skizofrenia pada mereka yang didiagnosis sebelum menggunakan.
Halusinasi
Ini berbeda dengan skizofrenia karena efeknya tidak permanen. Dengan halusinasi, pengguna ganja mungkin merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Sementara delusi juga dimungkinkan selama tinggi. Ini berarti seseorang mungkin mempercayai sesuatu yang tidak benar.
Paranoia
Pada beberapa orang, mengisap ganja mengurangi kekhawatiran dan melemaskannya.
Namun, mereka yang telah memiliki kasus kecemasan, depresi, atau harga diri yang rendah cenderung mengalami paranoid dan memperburuk kecemasan saat mereka tinggi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford menemukan bahwa, dari mereka yang memiliki THC (ramuan yang menyebabkan "tinggi") dalam sistem mereka, 50 persen memiliki pikiran paranoid dibandingkan dengan hanya 30 persen dari mereka yang tidak memiliki THC dalam sistem mereka. .
Perlambat waktu reaksi
Ketika ganja dikombinasikan dengan alkohol, maka akan menganggu konsentrasi.
Mood berubah
Penggunaan ganja memiliki kemampuan untuk menyebabkan perubahan mood yang ekstrem.
Orang berperilaku berbeda saat mereka sedang high, yang bisa berarti perubahan drastis dalam mood ketika seseorang tinggi versus saat seseorang tidak.
Perubahan suasana hati bisa membuat lebih sulit untuk mengembangkan hubungan interpersonal karena kurangnya perilaku seimbang.
Obat ini juga bisa menyebabkan de-personalisasi, yang bisa membuat lebih sulit untuk mengembangkan hubungan dengan seseorang.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pengedar Ganja di Bekasi Dibekuk
Redaktur & Reporter : Fany