Ini Deretan Keberhasilan yang Dicapai KLHK Selama 10 Tahun Dipimpin Menteri Siti Nurbaya

Minggu, 20 Oktober 2024 – 22:22 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya menyampaikan sambutan pada acara Panggung Kolaborasi Rimbawan di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, Kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Prof. Dr. Siti Nurbaya telah mengakhiri masa jabatannya  sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama 10 tahun di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selama masa kepemimpinannya, Menteri Siti telah menoreh banyak kemajuan dalam sektor kehutanan dan lingkungan hidup. Berikut ini adalah catatan kemajuan KLHK di bawah pimpinan Siti Nurbaya:

1.  Keberhasilan KLHK dapat dilihat dari nilai reformasi birokrasi yang meningkat dari kategori B dengan skor 61,60 pada tahun 2015 menjadi kategori A dengan skor 80,93 pada tahun 2023.

BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya Ajak Para Duta Besar Negara Sahabat Bersepeda di Akhir Pekan

2.  Transformasi digital juga terlihat dari penyatuan 347 aplikasi menjadi satu aplikasi terpadu. Selain itu, nilai keterbukaan informasi KLHK melesat dari 37,5 menjadi 90 pada 2023.

3.   Indonesia sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa, membuat KLHK harus bisa mengelola dan melindungi kawasan konservasi, menjaga habitat satuan liar, dan kelestarian alam. Restorasi ekosistem dilakukan dengan menanam pohon asli dan memulihkan habitat. Ada 22 tipe ekosistem alami di Indonesia untuk berbagai spesies flora dan fauna.

BACA JUGA: Menteri LHK Siti Nurbaya: Kepala Daerah Harus Perkuat Pemahaman Tata Kelola Karbon

4.  KLHK menggunakan SMART, yaitu sistem pemantauan berbasis teknologi di 35 unit. Sementara itu, tercatat kenaikan populasi elang Jawa menjadi 1.437 ekor di 2021, dan kelahiran badak Jawa yang mulai langka pada tahun 2024.

5. Tercatat juga kawasan konservasi kini mencakup 26,9 juta hektare, dengan di antaranya ada cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, dan lainnya.

BACA JUGA: Pesan Penting Menteri LHK Siti Nurbaya kepada Negosiator RI di COP29

6.  KLHK di bawah kepemimpinan Ibu Siti Nurbaya juga berhasil merehabilitasi 1,9 juta hektare lahan kritis melalui program rehabilitasi hutan dan lahan atau RHL. Fokus utamanya adalah reboisasi, penghijauan, konservasi tanah dan air, serta rehabilitasi ekosistem terestrial, gambut, dan mangrove.

7.  Upaya yang dilakukan untuk RHL di antaranya program berbasis masyarakat, pengembangan pusat persemayaan di 8 titik yang tersebar di Indonesia, mendorong pemenuhan kewajiban penggunaan kawasan hutan, dan mengoptimalkan modal sosial dan sumber pembiayaan.

8.  Tak berhenti di situ, melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan, KLHK menjaga kawasan hutan dengan perencanaan yang komprehensif dan berkelanjutan, sesuai dengan karakteristik ekonomi, sosial, dan budaya setempat. Melalui  perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pengelolaan hutan, serta infrastruktur sosial dan ekonomi. Tujuannya adalah memudahkan akses bagi penerima manfaat hasil hutan,  serta memberikan pelayanan perizinan perusahaan melalui sistem online single submission atau OSS risk-based approach. Implementasi dari sistem pemanfaatan hutan yaitu dengan multiusaha kehutanan,  untuk mendorong peningkatan nilai ekonomi agar memberikan kemudahan proses perizinan,  meningkatkan iklim investasi, dan produktivitas kehutanan.

9.  Selama 10 tahun ini, kolaborasi merupakan salah satu kunci untuk pendukung pekerjaan lingkungan hidup.  KLHK berkolaborasi bersama pemerintah daerah melalui Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dengan pendekatan DPS, IR, Drivers, Treasurers, State, Impact, Response.

10.  Kemudian kolaborasi bersama dunia usaha dilakukan dengan program PROPER  untuk membantu perusahaan mengelola lingkungan secara efisien. Hal itu berdampak pada masyarakat hingga 1,56 triliun rupiah. Kolaborasi juga dilakukan bersama komunitas dan generasi muda  melalui program seperti ekorifarian, patroli sungai, dan pemulihan gambut, hingga lomba desain serta pidato lingkungan demi mencetak generasi yang peduli akan lingkungan dan masyarakat.

11.  Iklim merupakan bagian penting di bumi. Oleh karena itu, pada 2015, Indonesia bergabung dengan Paris Climate Agreement dan berkomitmen mengurangi emisi hingga 31,8% pada 2030 atau 43% dengan dukungan internasional. Penyumbang emisi terbesar adalah kebakaran hutan dan lahan.

12.  Kemudian KLHK berhasil mengurangi luas kebakaran hingga turun dari 2 juta hektare di 2016 menjadi 205 ribu hektare di 2022. KLHK menggunakan berbagai instrumen seperti sistem inventarisasi gas rumah kaca, sistem registrasi nasional, dan early warning system cut with light. Instrumen lain termasuk pemanfaatan nilai ekonomi karbon, investasi hijau, dan program kampung iklim yang kini menjadi program komunitas untuk iklim. Salah satu visi KLHK adalah mengoptimalkan pengelolaan dan distribusi pemanfaatan hutan yang berkeadilan untuk kesejahteraan masyarakat.

13.  KLHK pun membentuk program KUPS, Kelompok Usaha Perhutanan Sosial, (5:32) sebagai bagian dari Persetujuan Perhutanan Sosial. Hingga 2024, sudah ada 14.174 KUPS dengan nilai transaksi mencapai 1,88 triliun rupiah. ( Fungsi KUPS adalah mendukung pemberdayaan masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pengembangan ekonomi, dan menjaga kelestarian hutan.

14.  KUPS mencakup pemanfaatan kawasan melalui agroforestry,  pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, dan jasa lingkungan serta ekowisata. Hasilnya, agroforestry menjadi solusi untuk deforestasi dan degradasi lahan, sementara ekowisata menawarkan alternatif menarik bagi pengembangan masyarakat. Pengawasan dan Green Governance adalah mandat utama KLHK, memastikan pemerintahan bersih dengan dampak nyata.

15. Peningkatan kepercayaan masyarakat pada KLHK telah melampaui target.  Berkat prinsip dan mindset anti-korupsi yang menjadi lantasan kerja setiap aparat Inspektorat Jenderal KLHK mengedukasi tentang keuangan rumah tangga, kesehatan mental, kewirausahaan, edukasi antiswap, dan perilaku santun di media sosial. KLHK masuk dalam top 3 terbaik nasional dalam penganugerahan ASN 2023 oleh Kemenpan.

16.  Hingga Agustus 2023, KLHK memiliki 3.078 penyuluhan ASN,  6.026 penyuluhan suadaya masyarakat, dan 883 penyuluh kehutanan swasta. Sejak 2015, 3.909 penyuluh telah dibina, mendampingi 3.725 kelompok tani hutan, dan melatih 37.042 orang. Selain itu, KLHK menangani 5 sekolah kehutanan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, hingga berhasil meluluskan 2.370 siswa dalam 5 tahun.

17.  Selain itu, sistem informasi manajemen penyuluhan dibangun untuk memandu seluruh aspek kegiatan penyuluhan agar bisa dipantau dari manapun dan kapanpun.  KLHK membentuk bagian baru dalam 3 tahun terakhir ini yang berfokus untuk menciptakan berbagai standar.  Tujuannya agar dalam setiap kegiatan usaha dan industri diharapkan selalu memperhatikan kelestarian lingkungan.

18. Dengan visi menciptakan masyarakat masa depan yang penduli lingkungan, KLHK telah merumuskan 289 standar dengan proses validasi yang tetap. Tak hanya itu, juga meliputi pengembangan standar penyederhanaan prosedur perizinan,  pemantauan penerapan standar, dan penguatan kelembagaan dengan prinsip mempermudah investasi (8:45) namun memperketat pengendalian dampak. Dalam 10 tahun terakhir, KLHK berfokus mempercepat pemantapan kawasan hutan  dan meningkatkan kualitas hidup di setiap sektor pembangunan.

19. Pada tahun 2023, KLHK berhasil menyelesaikan 100 persen legalitas kawasan hutan dengan penataan kawasan hutan melalui program Indonesia for Lunetsing. KLHK kini memiliki data yang akurat  mengenai lokasi, jenis, volume, dan penanggung jawab setiap kegiatan memastikan langkah-langkah keberlanjutan  yang lebih efektif dan terarah.

20.  Selama 10 tahun bersama Menteri LHK Ibu Siti Nurbaya, (9:33) KLHK juga berkomitmen mengelola sampah,  limbah, dan benjinga dengan pendekatan terpadu.  Dimulai dari pendekatan dengan menerapkan gaya hidup minim sampah, ekonomi sirkular, juga mengubah sampah menjadi bahan baku bernilai ekonomi.

21. Dalam pelaksanaan semua kebijakan, KLHK juga telah menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian hutan  dan keanekaragaman hayati selama 10 tahun terakhir.  Inovasi seperti Center of Intelligence, kolaborasi multi-sektor,  Artificial Intelligence, dan Cyber Patrol telah membantu menindak 3.196 kasus  dengan total benda administratif dan ganti rugi mencapai 1,122 triliun rupiah.

22. Selama satu dekade ini, KLHK telah bekerja keras untuk menghadirkan perubahan nyata dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Melalui kolaborasi, inovasi, dan komitmen pada keberlanjutan,  seluruh lapisan KLHK bersama Menteri Siti Nurbaya telah mencapai banyak hal.  Namun, perjalanan belum selesai. Menteri baru nantinya bertugas untuk melanjutkan pekerjaan-pekerjaan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan Indonesia. (jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler