jpnn.com - JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya berharap negosiator untuk Konferensi Tingkat Tinggi PBB Mengenai Perubahan Iklim ke-29 (COP29) dapat mencari celah menempatkan Indonesia di posisi terbaik, salah satunya terkait pendanaan.
Menurut keterangan Kementerian LHK di Jakarta, Sabtu (3/8), Menteri LHK menyampaikan Azerbaijan dalam presidensi COP29 mencanangkan tema In a solidarity for a green world atau solidaritas untuk dunia yang hijau berfokus pada kebutuhan untuk berinvestasi hari ini demi menyelamatkan masa depan.
BACA JUGA: Menteri LHK Siti Nurbaya & Ombudsman RI Bahas Pencegahan Maladministrasi Industri Sawit
Dalam pertemuan "Kick-off Persiapan Delegasi Indonesia menuju COP29" di Jakarta, Jumat lalu (2/8), Siti Nurbaya menjelaskan perencanaan investasi itu berdasarkan dua pilar.
Dua pilar dimaksud, yakni berfokus pada penggabungan elemen-elemen kunci memastikan semua pihak berkomitmen pada rencana nasional ambisius dan transparansi serta mencerminkan peran penting pendanaan sebagai alat utama mengubah ambisi menjadi tindakan.
BACA JUGA: Pesan Menteri Siti Kepada Delegasi Indonesia Menjelang KTT Perubahan Iklim 2024
Dari penekanan Presidensi COP29 pada isu-isu negosiasi tersebut, Siti mengharapkan negosiator Indonesia dapat memperoleh gambaran terkait negosiasi di COP29 dan sekaligus mencermati lebih mendalam perkembangan selama periode inter-sessional menjelang COP29.
Dia juga meminta para negosiator mencari celah dan peluang untuk menempatkan Indonesia pada posisi yang terbaik berdasarkan kepentingan nasional Indonesia.
BACA JUGA: Lippo Karawaci Perangi Perubahan Iklim Lewat Audit Energi dan Digitalisasi
"Mengapa ini sangat ditekankan Indonesia. Karena kita mendukung hal yang sama dengan Azerbaijan dalam terwujudnya peningkatan aliran pendanaan yang mendukung transisi yang adil dan merata menuju pembangunan rendah emisi GRK dan tangguh iklim," katanya.
Indonesia telah memperlihatkan langkah nyata dalam ambisi menurunkan emisi karbon dan telah diakui dunia internasional sebagai negara "super power" dalam pengendalian perubahan iklim, tuturnya.
Sehingga pada perundingan COP 29 yang akan diselenggarakan di Baku, Azerbaijan pada 11-22 November 2024 itu, Menteri LHK Siti Nurbaya mengharapkan delegasi Indonesia bisa melakukan negosiasi memastikan semua negara menunaikan kewajiban mengendalikan perubahan iklim sejalan dengan pengutamaan kepentingan nasional Indonesia.
"Ini tidak main-main, kita kerja keras betul, Jadi Indonesia sangat serius dalam upaya pengendalian perubahan iklim," kata Siti Nurbaya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu