jpnn.com - HINGGA saat ini, setelah lebih dari 24 jam sejak dinyatakan hilang pada Sabtu (8/3) dini hari, keberadaan Malaysia Airlines (MAS) bernomor penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing, masih misterius. Meski skala pencarian sudah berskala internasional, bahkan dengan melibatkan FBI, keberadaan pesawat berpenumpang 239 tersebut belum menemui titik terang.
Satu-satunya tanda yang dicurigai milik pesawat naas itu adalah tumpahan minyak dalam skala besar di Laut China Selatan. Tumpahan minyak ini didapat oleh Otoritas penerbangan sipil Vietnam.
BACA JUGA: Ada Seniman, Ahli Kaligrafi dan Lima Balita di Pesawat MH370
Menurut otoritas penerbangan sipil Vietnam, tumpahan minyak itu layak dicurigai berasal dari Boeing 777-222 milik Malaysia Airlines yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing dini hari tadi. Tumpahan minyak itu ditemukan di sekitar 140 meter di sebelah selatan Pulau Tho Chu di selatan Vietnam. Dua titik tumpahan minyak itu masing-masing sepanjang 10 km dan15 km. Jarak antara kedua titik sekitar 500 meter.
Foto tumpahan minyak itu pun didapat oleh banyak media. Dilansir dari CNN, dalam foto terlihat tumpahan minyak itu terlihat memanjang dan tidak beraturan. Namun tidak terlihat ada serpihan pesawat atau tanda lainnya yang lebih meyakinkan dari pesawat MH370. Kini serpihan minyak itu tengah diselidiki oleh pihak berwenang.
BACA JUGA: Pilot Lain Sempat Berkomunikasi Dengan Malaysia Airlines
Seperti dikutip laman The Star, tumpahan itu terlihat konsisten dengan jenis bahan bakar pesawat yang mengangkut 239 orang dari KL menuju Beijing itu. Meski demikian, belum ada kepastian bahwa tumpahan minyak itu memang berasal dari MAS.
Sementara itu, kerabat penumpang MH370 kini sudah mulai berkumpul di sebuah hotel di distrik Lido Beijing. Mereka terus menunggu kabar terbaru tentang nasib orang-orang yang mereka cintai.
BACA JUGA: Malaysia Airlines Hilang, Polri Siapkan Tim DVI Pusdokkes
"Anak saya baru berusia 40 tahun. Anakku, anakku. Apa yang harus saya lakukan?," tangis seorang wanita terdengar dari ruang berkumpul. Sementara kerumuman wartawan tidak diberi akses untuk mendekati keluarga penumpang.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Airlines: Kami Dibayangi Kemungkinan Terburuk
Redaktur : Tim Redaksi