jpnn.com, SURABAYA - Peringatan Sumpah Pemuda yang digelar di Gedung Negara Grahadi kemarin (29/10) diisi dengan banyak acara. Salah satunya deklarasi dan kampanye melawan narkoba. Di atas panggung yang bertulisan Young Muda Lawan Narkoba, Gubernur Soekarwo, Ketua DPRD Abdul Halim Iskandar, bersama Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim Brigjen Pol Bambang Budi Santoso, dan jajaran forpimda menghancurkan tulisan ''narkoba'' Aksi itu merupakan simbol bahwa narkoba harus dimusnahkan agar tidak meracuni generasi muda.
Soekarwo membeberkan sejumlah tantangan besar kaum muda di era teknologi yang saat ini begitu berkembang pesat. ''Anak muda harus kritis terhadap perkembangan. Juga, mengikuti dan mempelajari supaya tidak hanya jadi pasar,'' kata Soekarwo.
Ada banyak dampak negatif di balik perkembangan teknologi. Mulai maraknya ujaran kebencian, informasi palsu alias hoax, hingga pornografi maupun ancaman radikalisme. ''Tantangannya (bagi pemuda) adalah bagaimana mengubah hal-hal negatif itu menjadi positif,'' katanya.
Pejabat asal Madiun itu memberikan atensi khusus terhadap semakin maraknya informasi hoax. Selain mengajak kaum muda untuk lebih selektif dalam menyikapi informasi, media seharusnya memberikan porsi khusus untuk membahas kebenaran sebuah informasi. ''Seperti menyediakan halaman khusus Hoax atau Bukan,'' ujar Soekarwo yang merujuk rubrik khusus yang telah dibuat Jawa Pos.
Dalam upacara itu juga dilangsungkan sejumlah prosesi. Salah satunya penyerahan penghargaan kepada Pemuda Pelopor Provinsi 2018. Penghargaan itu meliputi lima kategori. Yakni, pendidikan, agama dan sosial budaya, pengelolaan lingkungan dan pariwisata, kategori pangan, serta inovasi teknologi. ''Juga, ada penyerahan penghargaan pada pemenang International Exhibition Young Investors,'' kata Kabiro Humas dan Protokol Aries Agung Paewai. (ris/c15/ayi)
BACA JUGA: Agun: Semangat Sumpah Pemuda Untuk Menyukseskan Pemilu 2019
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Berbagi Cerita Surat Cinta pada Generasi Milenial
Redaktur : Tim Redaksi