jpnn.com, BALI - Wanita cantik yang bikin heboh itu bernama Ni Ketut Sumarni alias Genji Ketit. Usianya 28 tahun.
Genji menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu lantaran membeli bahan bakar di sebuah pom bensin atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung, Bali dengan mengenakan bikini.
BACA JUGA: Ada Wanita Cantik Dikelilingi Polisi, Mencurigakan
Siapa sebenarnya Genji Ketit?
Kok tubuhnya bisa apik memikat seperti itu?
BACA JUGA: Bikini Bekas Pakai Artis ini Dilelang Senilai Rp 7,3 Miliar, Ada yang Tertarik?
Potongan video Genji Ketit berbikini saat membeli bahan bakar kendaraan di Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung, Bali. (Istimewa - Bali Express)
Genji mengaku dirinya adalah seorang atlet, pebisnis juga personal trainer.
BACA JUGA: Perawat Cantik Pakai Bikini yang Viral Dapat Tawaran Model Lingerie
Dia adalah atlet panjat tebing yang sering memberikan medali untuk Kota Denpasar di ajang porprov.
"Ya semua ini berawal dari atlet itu. Apalagi jadi atlet panjat tebing harus punya fisik yang kuat. Dan itu tidak instan membentuknya. Karena harus rajin latihan, otomatis pola hidup sehat juga terjaga. Saya anti-alhokol, junk food, makanan pedas atau makanan tidak sehat lainnya," kata wanita kelahiran 30 Mei 1992 itu seperti dikutip dari Bali Express, Senin (4/1).
Genji menuturkan, awal perjalanan bisa terjun ke dunia panjat tebing karena peran sang kakak, Kadek Anik Purwasih yang juga mantan atlet panjat tebing Bali.
Dia dibesarkan di Desa Ekasari, Banjar Sadnya Sari, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Genji kecil tertarik dengan kepiawaian sang kakak yang lincah di papan panjat tebing.
"Saya awalnya menekuni pencak silat. Ya karena sering diajak sama kakak, jadinya kepincut sama panjat tebing dari kelas 1 SMP," ungkapnya.
Lambat laun, Genji makin jatuh cinta dengan panjat tebing.
Bahkan, ketika menginjak bangku SMA, ia bergabung di siswa pecinta alam (Sispala), tepatnya di SMAN 1 Melaya.
Event daerah, kejurnas, sirkuit panjat tebing bahkan sampai Porprov Bali dilibasnya. Beragam medali ia rengkuh, sampai akhirnya ia memutuskan pindah membela Kota Denpasar karena pindah domisili.
"Porprov Bali pertama yang saya ikuti itu waktu masih sekolah. Pas Porprov Bali di Badung, saat itu panjat tebing masih di ekshibisi kan," imbuhnya.
Genji yang spesialis kategori speed ini tak pernah absen di podium penghargaan medali.
Medali emas, perak dan perunggu sering kali terkalung di lehernya. Sayang, eksistensi di daerah itu tak bisa digenggam di level nasional, karena terkendala oleh pekerjaan yang membuat Genji tidak bisa berlama-lama meninggalkan Bali.
Lalu, event mana yang paling berkesan?
"Porprov Bali 2019 di Tabanan. Itu momen yang tidak bisa saya lupakan. Saat itu saya hanya mendapat perunggu, tetapi ada alasan di balik itu semua. Saat itu, pelatih yang mendampingi saya meninggal. Saya kehilangan sosok yang selalu memperhatikan saya ketika latihan," tegasnya.
Sebagai pembuktiannya nanti, ia menarget dari sekarang jika Porprov Bali 2022 mendatang bakal menjadi event terakhirnya sebelum pensiun, dan targetnya adalah medali emas.
"Masa-masa puncak saya sudah selesai. Biarlah yang muda-muda sekarang melanjutkan," ucap anak keempat dari lima bersaudara ini.
Nah, mengenai bisnis, termasuk personal trainer, kembali latar belakang semua itu berawal dari kecintaannya dengan olahraga.
Dari ia yang dulu sering berlatih di jalanan sampai ke hutan, kini merambah gym. Dari sana, ia mendapat jalan membuka usaha yang menghasilkan cuan.
Selain itu, ia sendiri juga memiliki brand sendiri dengan nama 'Songong'.
"Ya seperti jualan suplemen makanan. Menjadi personal trainer baik itu online maupun offline," sebutnya.
Genji mengatakan, ada puluhan muridnya yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri seperti dari Australia, Amerika, Jakarta, Manado dan daerah lainnya.
Itu untuk yang online, kalau yang offline, Genji hanya mengajar beberapa orang saja, dan itupun sebutnya, publik figur yang terkenal.
Kegiatan yang ia lakukan itu pula, sering dia unggah di media sosial pribadinya.
Dengan begitu, orang jadi paham siapa sebenarnya seorang Genji Ketit. "Kalau yang mengikuti media sosial saya, pasti paham apa yang saya lakukan. Sekaligus membagi ilmu juga," tegasnya kembali.
Namun di balik sosok Genji ini, ternyata ia seorang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Hanya saja, apa yang ia lakukan ini jarang ia unggah di media sosial.
Dikorek lebih dalam, ia mengaku sering berbagi ke panti asuhan, berbagi ke anak jalanan, bagi-bagi pangan serta sembako dari kantong pribadinya.
Di zaman seperti sekarang, kekuatan media sosial sangat besar pengaruhnya.
Genji sendiri tak menampik akan hal itu, namun apa yang dilakukannya tersebut bukan mencari sensasi belaka.
"Bersensasi lah karena prestasi, bukan berprestasi atas sensasi. Karena banyak di zaman sekarang, banyak yang ingin terkenal, tapi kebanyakan sensasi ketimbang prestasi," tegasnya.
Nah, terakhir, soal nama Genji Ketit, siapa sangka panggilan Genji nya itu berawal ketika ia menyukai jajanan ringan zaman dulu.
"Karena saking sukanya, sampai satu dus saya habiskan sendiri. Karena itulah orang-orang panggil saya Genji. Lalu, nama Ketit itu dari keluarga. Saya orangnya kieng dulu, sering ke sana ke mari, ya sudah, dipanggil begitu sampai sekarang," tandasnya. (bx/dip/yes/jpr)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Adek