jpnn.com, JAKARTA - Aktor Reza Rahadian mengatakan bahwa ada dua tokoh yang layak menyandang pahlawan perfilman Indonesia. Mereka adalah Usmar Ismail dan Jamaluddin Malik.
Menurut pesohor kelahiran 5 Maret 1987, dua tokoh itu ikut berjasa dalam membangun kelahiran industri film Indonesia.
BACA JUGA: Demi BJ Habibie Muda, Reza Rahadian Turunkan Berat Badan
"Mereka mempelopori berdirinya perusahaan film negara. Jadi, penting banget sebagai orang film kita juga harus mengenal sejarah perfilman Indonesia seperti apa," kata Reza Rahadian ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Pemain film My Stupid Bos itu juga menyebut beberapa nama lain yang diannggap turut membuat industri film Indonesia gemilang.
BACA JUGA: Habibie & Ainun 3, Film Sangat Emosional Bagi Reza Rahadian
"Lahirnya ibu Christine Hakim, kelahiran Slamet Raharjo. Kita punya Teguh Karya dengan teater populernya, kenal dengan produksi-produksi film yang bobotnya luar biasa," kata bintang "Habibie dan Ainun" itu.
"Buat saya, mereka itu juga pahlawan perfilman. Karena film Indonesia pencapaian masa ke-emasannya pada era Wim Umboh, Teguh Karya, Arifin C Noer, dan ada beberapa tokoh lainnya. Jadi menurut saya, mereka itu pahlawan-pahlawan perfilman Indonesia," kata Reza.
BACA JUGA: BJ Habibie Sering Ingatkan Ini pada Reza Rahadian
Memaknai Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, Reza melakukan hal-hal positif seperti terlibat dalam organisasi kemanusiaan yang mengurusi soal pendidikan anak-anak demi meneruskan perjuangan para pahlawan Indonesia
"Perjuangan hari ini tentu beda ya, bukan lagi perang. Salah satunya hal-hal yang terkait kemanusiaan yang menjadi perhatian saya. Secara aktif selama empat tahun, saya memperjuangkan hal-hal anak sekolah untuk dapat ruang kelas yang layak," jelas Reza.
"Hubungannya dengan film, penuh perjuangan lho. Untuk menjadi seorang aktor, saya menjaga profesionalisme bekerja. Itu juga perjuangan lho. Mengasah kemampuan berakting itu sebuah perjuangan yang bisa dilakukan oleh anak-anak jaman sekarang," imbuhnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh