jpnn.com - JAKARTA - Belum dirilis, Film Soekarno sudah menuai kontroversi. Hal ini terjadi karena ada perbedaan pandangan yang tajam antara Sutradara Hanung Bramantyo dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) yang diwakili Rachmawati Soekarno Puteri.
Dua perbedaan pendapat itu adalah soal latar belakang cerita dan aktor pemeran Bung Karno. Rachmawati menginginkan latar belakang cerita difokuskan pada masa-masa terakhir Bung Karno (Pasca G30S PKI hingga akhir hayat), sedangkan Hanung ingin fokus pada peristiwa kemerdekan Republik Indonesia.
BACA JUGA: Raam Punjabi: Semua Berhak Bikin Film Soekarno
Perbedaan pendapat kedua adalah soal pemeran Bung Karno. Bagi Rachmawati aktor yang cocok memerankan Bung Karno adalah Anjasmara sementara Sutradara menginginkan Aryo Bayu.
Hanung mengungkapkan, dirnya tidak mungkin membuat film yang menjelek-jelekkan seseorang. Film Soekarno ini dibuat untuk menginspirasi anak-anak muda.
BACA JUGA: Meski Lelah, Fatin Terus Ladeni Pengemar
"Film ini bertujuan menginspirasi anak muda bahwa ada sosok luar biasa yang lahir di Indonesia," kata Hanung di Multivision Tower Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (18/9).
Hanung mengungkapkan sengaja mengambil latar belakang peristiwa kemerdekaan agar dirinya bisa menampilkan kepahlawanan Soekarno. Ia khawatir jika difokuskan pasca peristiwa G30S PKI hingga akhir hayat, justru akan menimbulkan penilaian lain terhadap Soekarno. (abu/jpnn)
BACA JUGA: Dhani-Maia Makin Akur di RSPI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Venna Melinda Keluhkan Lamanya Sidang Cerai
Redaktur : Tim Redaksi